Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) tetap positif di 2025. Solidnya kinerja hingga model bisnis baru menjadi katalis pendorongnya.
Investment Analyst Edvisor Profina Visindo Ahmad Iqbal Suyudi mengatakan bahwa di tengah likuiditas perbankan yang ketat, prospek BRIS masih menarik. "Katalis yang mendukung masih adanya ruang penurunan suku bunga oleh BI dan bank emas pertama di Indonesia yang dikelola oleh BRIS," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (12/3).
Ini juga berkaca dari pembiayaan tumbuh secara berkelanjutan sebesar 17% YoY di Januari 2025. Pertumbuhan itu juga melampaui industri yang tumbuh sebesar 10,2% yoy.
Ahmad pun berpandangan kedua pembiayaan tersebut masih menopang kinerja BRIS. Di tambah kedepannya, BRIS sebagai pengelola bank emas di Indonesia akan meningkatkan kinerja dari kedua jenis pembiayaan tersebut khususnya dari emas.
Baca Juga: Bank Syariah Indonesia (BRIS) Berkinerja Positif di Tengah Ketidakpastian Pasar
"Pertumbuhan laba BRIS untuk tahun 2025 diproyeksikan sekitar 15%-20% yang didukung oleh pertumbuhan pembiayaan serta kegiatan operasional bank emas pertama di Indonesia," sambungnya.
Analyst Buana Capital James Stanley Widjaja sepakat bahwa kedua pembiayaan tersebut akan menjadi mesin utama pertumbuhan BRIS tahun ini. Ia menyebutkan, BRIS sendiri telah menargetkan pertumbuhan pembiayaan emas mendekati 100% di 2025.
"Pembiayaan emas, dengan imbal hasil yang lebih tinggi dan biaya kredit yang lebih rendah, akan mendorong NIM dan CoC BRIS ke arah yang positif," terangnya.
Baca Juga: Saham BSI Turun 4,01% Saat Resmi Jadi Bank Emas Syariah Pertama di Indonesia
Pendukung lainnya dari upaya BRIS yang terus memperkuat kehadirannya seiring investasinya pada infrastruktur fisik (ATM, EDC) dan infrastruktur digital (BYOND, pusat data) untuk memperkuat kehadiran BRIS, nama merek dan franchise pendanaan.
Alhasil, ia pun memperkirakan laba bersih BRIS di 2025 menjadi Rp 8,26 triliun atau tumbuh 18% di 2025. Adapun laba per saham diestimasikan menjadi Rp 179,1 atau naik 17,9%.
James mempertahankan rating buy BRIS dengan target harga Rp 3.500. Ahmad juga merekomendasikan buy dengan target harga terdekat di Rp 3.150 - Rp 3.200.
Baca Juga: Bank Syariah Indonesia (BSI) Belum Jalankan Semua Layanan Bank Emas, Ini Penyebabnya
Selanjutnya: Tantang Trump, Kanada Berlakukan Tarif Balasan Senilai C$29,8 Miliar terhadap AS
Menarik Dibaca: 6 Manfaat Kolagen untuk Rambut, Cegah Uban hingga Rambut Rontok
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News