kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Likuiditas berlimpah, mungkinkah lelang sukuk besok pecahkan rekor penawaran?


Senin, 06 September 2021 / 19:40 WIB
Likuiditas berlimpah, mungkinkah lelang sukuk besok pecahkan rekor penawaran?
ILUSTRASI. Pemerintah akan kembali menggelar lelang SBSN atau sukuk negara pada Selasa (7/9).


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan kembali menggelar lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara pada Selasa (7/9). Pada lelang tersebut, jumlah penawaran yang masuk berpotensi bisa menembus rekor tertinggi pada tahun ini seiring pasar obligasi yang tengah diselimuti sentimen positif.

Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C Permana menerangkan, secara tren, lelang di pasar primer baik SBN maupun SBSN tengah berada dalam tren positif dalam beberapa waktu terakhir. Dia meyakini kondisi tersebut masih akan kembali berlanjut mengingat likuiditas dalam negeri saat ini berpotensi semakin berlimpah.

“Hal ini sejalan dengan keputusan pemerintah yang menetapkan pajak untuk obligasi hanya sebesar 10%, ini akan membuat minat terhadap pasar obligasi semakin meningkat. Apalagi dari sisi supply kan semakin terbatas, jadi para investor akan semakin memburu instrumen obligasi, baik itu SBSN maupun SBN,” kata Fikri kepada Kontan.co.id, Senin (6/9).

Baca Juga: Pasar obligasi diselimuti tren positif, lelang sukuk esok (7/9) diperkirakan ramai

Bahkan, Fikri meyakini ada peluang lelang SBSN besok akan mendapatkan penawaran paling tinggi pada tahun ini dengan likuiditas dan minat yang sedang tinggi saat ini. Adapun, jumlah penawaran masuk tertinggi di lelang SBSN terjadi pada 27 Juli 2021 dengan nilai Rp 56,59 triliun. 

Dari sisi peserta, ia memperkirakan kelompok perbankan masih akan mendominasi karena likuiditas mereka yang berlimpah seiring penyaluran kredit masih tersendat. Alhasil, kelompok perbankan akan mengoptimalkan dana tersebut untuk menambah kepemilikan di SBSN.

Sementara dari sisi seri yang akan jadi incaran investor, Fikri menilai sebarannya akan cukup terbagi rata. Bagi investor yang menghindari risiko tapering, maka tenor pendek atau tenor paling panjang akan jadi incaran. Tapi, jika mencari seri yang paling likuid, seri-seri benchmark akan jadi incaran.

“Adapun, dengan berbagai sentimen positif tersebut, weighted average yield (WAY) pada lelang SBSN besok kemungkinan akan turun ya, sekitar 2-15 bps untuk masing-masing tenor,” tutup Fikri.

Baca Juga: Pemerintah akan lelang 6 seri SBSN dengan target Rp 10 triliun pada Selasa (7/9)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×