kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lepas kontainer ke 250.000, Mayora (MYOR) terus genjot ekspor tahun ini


Senin, 18 Februari 2019 / 18:09 WIB
Lepas kontainer ke 250.000, Mayora (MYOR) terus genjot ekspor tahun ini


Reporter: Auriga Agustina | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - TANGERANG. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) akan memasarkan produk kopi casablanca ke Filipina. Produk tersebut menjadi
kontainer ekspor ke 250.000 yang dilakukan oleh emiten berkode saham MYOR itu.

Direktur Utama PT Mayora Indah Tbk Andre Sukendra Atmadja mengatakan, nilai kontainer yang dilepas hari ini sebesar US$ 50.000. Kontainer tersebut berisi 2.500 kopi casablanca. "Sebenarnya itu terdiri dari empat rangkaian, nah tahun ini kita menargetkan 24.000,", katanya, di Cikupa, Tangerang, Senin (18/2). 
Target tersebut berdasarkan perhitungan MYOR yang setiap bulannya melakukan ekspor 2.000 kontainer.

Asal tahu, saat ini MYOR sudah mengekspor produk ke lebih dari 100 negara, diantaranya ke Amerika Serikat, Rusia, Timur Tengah, RRC, Filipina, Irak, Palestina, Lebanon dan negara Asean lainnya.

Kendati demikian MYOR tak cepat puas dengan kinerja ekspornya saat ini, buktinya pada tahun ini MYOR akan melakukan ekspansi pabrik di negara Filipina. "Kita akan lakukan investasi ke negara Filipina secara bertahap, karena tidak mungkin kita pindahkan pabrik ini dengan 11.000 karyawannya ke Filipina," ujar Andre.

Dia mengklaim peletakan batu pertama pabrik di Filipina akan dilakukan pada hari ulang tahun persahabatan Indonesia dan Filipina yang ke 70 tahun atau pada kuartal ke IV tahun ini. Nilai investasi yang dikeluarkan untuk pembangunan pabrik di Filipina adalah sebesar sebesar US$ 50 juta-US$ 75 juta.

Selain itu, tahun ini MYOR menargetkan akan melakukan ekspansi ke wilayah Afrika. "Terus terang kita terlambat di Afrika, tapi sebenarnya penjualan sudah ada hanya belum kita fokuskan, mungkin lima tahun ke depan kita akan fokuskan ke Afrika," jelasnya.

Alasan MYOR membidik wilayah Afrika karena jumlah penduduk Afrika cukup besar dengan masyrakat kelas menengah sebanyak 400 juta yang mempunyai daya beli. Harga produk MYOR yang sangat terjangkau dengan rasa yang sesuai diyakininya dapat diterima oleh masyarakat Afrika.

Sebagai informasi, kontribusi ekspor MYOR terhadap bisnis MYOR mencapai 50% dari total penjualan MYOR. Tahun ini MYOR menargetkan pendapatan tumbuh 10%-11% atau bertambah Rp 2,6 triliun dari pendapatan 2018 silam.

Menteri Perdagangan Enggar Sutiasto Lukita mengatakan sangat mengapresiasi MYOR yang getol melakukan ekspor. Ambil contoh ekspor MYOR ke Filipina, jika dihitung secara keseluruhan ekspor MYOR ke negara Filipina mencapai US$ 600 juta, menurutnya angka tersebut lebih dari 10% dari total ekspor Indonesia ke negara lumbung padi tersebut, pasalnya ekspor Indonesia ke Filipina pada tahun 2018 mencapai US$ 5,8 juta. "Ekspor Mayora Filipina saja US$ 600 juta lebih dari 10% dari total ekspor kita ke Filipina," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×