kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.909   21,00   0,13%
  • IDX 7.211   70,15   0,98%
  • KOMPAS100 1.108   13,11   1,20%
  • LQ45 880   13,40   1,55%
  • ISSI 221   1,38   0,63%
  • IDX30 450   7,23   1,63%
  • IDXHIDIV20 541   6,43   1,20%
  • IDX80 127   1,62   1,29%
  • IDXV30 135   0,66   0,50%
  • IDXQ30 149   1,87   1,27%

Lepas dari Suspensi, Waspadai Volatilitas Saham Indonesia Prima Property (OMRE)


Selasa, 13 Desember 2022 / 18:20 WIB
Lepas dari Suspensi, Waspadai Volatilitas Saham Indonesia Prima Property (OMRE)
ILUSTRASI. Apartemen Puri Casablanca dari?PT Indonesia Prima Property Tbk alias OMRE. Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mencabut suspensi saham PT Indonesia Prima Property Tbk (OMRE)


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mencabut suspensi saham PT Indonesia Prima Property Tbk (OMRE) pada sesi I perdagangan Senin (12/12). Meski sempat melanjutkan penguatan, tapi harga saham OMRE berbalik turun pada penutupan pasar, Selasa (13/12).

Padahal, setelah gembok suspensi dibuka, harga saham OMRE kemarin melonjak 6,73% ke posisi Rp 1.665 per saham. Selasa (13/12), saham OMRE sempat kembali melesat hingga ke area Rp 1.830, sebelum akhirnya ditutup melemah 0,30% ke level Rp 1.660 per saham.

Sebelumnya, BEI mengganjar saham OMRE dengan penghentian sementara perdagangan (suspensi), karena terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan. Suspensi berlangsung mulai sesi I perdagangan 2 Desember 2022.

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengingatkan investor mewaspadai pergerakan saham yang baru terkena suspensi. Apalagi suspensi yang dikenakan akibat lonjakan harga saham yang bergerak tidak wajar atau masuk kategori Unusual Market Activity (UMA).

Arjun melihat, lonjakan signifikan harga saham OMRE sejak akhir bulan November tidak dibarengi dengan katalis positif secara fundamental maupun teknikal. Sehingga, harga saham OMRE berpeluang untuk bergerak volatile, dan berpotensi kembali merosot.

"Kecuali kalau ada sentimen positif yang mendorong kenaikan harga saham ini lebih lanjut. Untuk jangka pendek, masih akan bergerak volatile dengan tingkat likuiditas yang rendah," terang Arjun saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (13/12).

Baca Juga: Soal Rencana Delisting, Begini Penjelasan Bank of India Indonesia (BSWD)

Asal tahu saja, sejak bulan Juni 2022, saham OMRE lebih banyak berkutat di level harga Rp 500-an. Namun, terjadi lonjakan signifikan pada bulan November hingga menembus level harga Rp 1.000 per saham.

BEI pun sempat mengganjar suspensi saham OMRE pada 14 November 2022, lalu dibuka kembali pada hari berikutnya. Pada 30 November, saham OMRE mampu melesat 25%, kemudian naik lagi 24,80% pada 1 Desember menuju harga Rp 1.560.

Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei memperkirakan, lonjakan harga saham dalam beberapa waktu terakhir bisa jadi merupakan respons pasar terhadap aksi korporasi yang digelar OMRE. Aksi itu berupa rights issue.

Seperti diketahui, pada Oktober lalu OMRE mengumumkan akan menggelar Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD). Adapun rights issue itu dilakukan dengan penerbitan sebanyak-banyaknya 1,2 miliar saham Seri B baru.

Harga pelaksanaan rights issue ditetapkan sebesar Rp 500 per saham. Alhasil, dari rights issue ini OMRE menargetkan bisa menghimpun dana sebanyak-banyaknya Rp 600,27 miliar.

Rencana penggunaan dana hasil rights issue itu ditujukan untuk penyelesaian utang OMRE kepada PT Manning Development sebesar Rp 577,58 miliar. Sisanya, akan dipakai sebagai modal kerja.

Menurut Arjun, sentimen dari rights issue itu sewajarnya tidak mendongkrak harga saham ke level yang sangat signifikan. Jika berfundamental kuat, harga saham emiten yang menggelar rights issue akan rebound dalam jangka pendek setelah terkoreksi sementara.

"Investor perlu waspada. Setelah beberapa waktu tertentu, saham ini bisa anjlok ke level sebelum kenaikan harga di tingkat awal bulan November," ujar Arjun.

Menimbang hal itu, Arjun pun menyarankan sell untuk saham OMRE. Sedangkan. Jono belum memiliki rekomendasi terhadap OMRE. Dia hanya mengingatkan agar pelaku pasar lebih berhati-hati jika ingin mengoleksi saham volatile seperti yang habis terkena suspensi ini.

Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menambahkan, secara historis, pergerakan saham OMRE cenderung sideways dengan volume yang volatile.

Catatan lainnya, waspadai stochastic yang rawan deadcross. Sehingga Herditya menyarankan pelaku pasar untuk sell on strength terlebih dulu pada saham OMRE.

Baca Juga: Masuk Radar UMA, Saham GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) Mantul ke Atas Rp 100

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×