Reporter: Irene Sugiharti | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan kembali gelar lelang Surat Berharga Negara (SUN) pada Selasa (5/11) mendatang.Target indikatif yang dipasang pemerintah untuk lelang kali ini sebesar Rp 15 triliun hingga Rp 30 triliun. Meski digelar menjelang akhir tahun, analis menilai investor masih akan tertarik dalam lelang SUN kali ini.
Berdasarkan keterangan Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu dalam lelang ini pemerintah mengeluarkan tujuh seri dimana tiga di antara seri yang dikeluarkan merupakan seri baru . Ketujuh seri tersebut adalah SPN03200206, SPN12201106, FR0081, FR0082, FR0080, FR0083 dan FR0076.
SPN03200206 merupakan salah satu seri baru yang dikeluarkan. Seri yang jatuh tempo pada 6 Februari 2020 ini memiliki tingkat kupon dengan sistem diskonto. SPN12201106 dan FR0083 juga merupakan seri baru yang dirilis pemerintah. Dua SUN ini masing-masing akan jatuh tempo pada 6 November 2020 dan 15 April 2040.
Baca Juga: Target Indikatif Rp 7 Triliun, Lelang Sukuk Diperkirakan Bisa Tembus Rp 30 Triliun
Senior VP & Head of Investment Recapital Asset Management Rio Ariansyah mengatakan dalam penawaran kali ini seri yang kemungkinan akan diminati adalah seri yang memiliki tenor waktu 10 tahun sebab menurutnya SUN dengan tenor 10 tahun merupakan seri acuan di seluruh negara.
“10 tahun adalah seri acuan di seluruh negara, jadi SUN 10 tahun pasti paling banyak diminati dibanding seri-seri lainnya. Bisa dilihat dari outstanding position-nya, ”jelas Rio yang dihubungi Jumat (1/11).
Dalam lelang ini, SUN yang memiliki tenor 10 tahun merupakan seri FR0082 yang akan jatuh tempo pada 15 September 2020. Seri ini sebelumnya sudah pernah di lelang dan saat ini dibuka kembali untuk lelang.
Rio juga melihat antusiasme investor untuk mengakumulasikan SUN karena menurut Rio saat ini tren sedang menunjukkan era suku bunga rendah yang dapat memberikan peluang kenaikan harga SUN secara signifikan.
“Minat investor terhadap SUN sekalipun yield-nya menurun seharusnya akan selalu stabil. Memang kalau ada penurunan itu adalah hal yang wajar, karena pasar kan juga rawan koreksi harga. Jadi bisa juga beberapa investor akan cenderung untuk wait and see. Cuma untuk seri-seri acuan akan relatif lebih aman untuk dikoleksi pada yield berapapun karena paling likuid,” tambah Rio.
Terkait nominal pencapaian dari penerbitan SUN ini, Rio melihat ada peluang nilai penawaran yang diperoleh dapat lebih tinggi dari nilai penawaran SUN sebelumnya yang mencapai nilai Rp 73 triliun.
Baca Juga: Total dana Rp 73 triliun menyerbu lelang SUN hari ini
Sementara untuk tren pilihan tenor SUN yang akan diakumulasikan oleh investor, Rio menilai tidak dapat dipastikan arah minat investor. Pasalnya tiap-tiap investor sudah memiliki preferensinya masing-masing yang telah disesuaikan dengan kebutuhan investor tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News