kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lelang SUN 3 Februari Bisa Lesu Karena Kasus Covid-19 Naik dan The Fed Hawkish


Minggu, 30 Januari 2022 / 20:20 WIB
Lelang SUN 3 Februari Bisa Lesu Karena Kasus Covid-19 Naik dan The Fed Hawkish
ILUSTRASI. Lelang SUN pada 3 Februari nanti beprotensi lesu karena kasus Covid-19 yang melonjak dan Sikap hawkish The Fed.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minat investor pada lelang Surat Utang Negara (SUN), Rabu (3/2), berpotensi menurun. Analis memproyeksikan pelaku pasar akan kembali bersikap wait and see karena kekhawatiran  penyebaran virus omicron dan tren kenaikan yield atawa imbal hasil. 

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto memproyeksikan , jumlah penawaran yang masuk dalam lelang SUN pekan depan menurun ke sekitar Rp 60 triliun. Sementara, jumlah penawaran yang masuk dalam lelang SUN 18 Januari mencapai Rp 84,84 triliun.  

Ramdhan mengatakan, pasca The Federal Reserve (The Fed) bersikap semakin hawkish dalam rapat Federal Open Market Commiittee (FOMC) pekan lalu, yield obligasi Amerika Serikat (AS) bergerak naik seiring rencana AS menaikkan suku bunga acuannya. Hal tersebut membuat investor asing lebih tertarik masuk kembali ke pasar keuangan AS.

"Investor asing belum bisa diharapkan untuk masuk ke pasar obligasi pemerintah karena di AS suku bunga akan naik," kata Ramdhan, Minggu (30/1). 

Baca Juga: Meneropong Potensi Pasar Obligasi di Tengah Kenaikan Imbal Hasil US Treasury

Pelaksanaan lelang SUN pekan depan akan berlangsung di saat yield SUN tenor acuan juga dalam tren naik. Tercatat, yield SUN tenor 10 tahun berada di level tertingginya di 6,44% pada Jumat (28/1). 

Selain itu, pelaku pasar juga dilanda kekhawatiran penyebaran virus omicron yang meluas. Bagaimana pun, Ramdhan mengingatkan kenaikan kasus pandemi sempat membuat trauma , sehingga saat ini ketidakpastian di tengah masyarakat kembali muncul. "Pelaku pasar kembali bersikap wait and see," kata Ramdhan. 

Meski begitu, Ramdhan memproyeksikan, penurunan jumlah permintaan di lelang tidak akan dalam karena likuiditas di dalam negeri masih melimpah. "Kini, investor domestik yang dapat diharapkan menunjang permintaan, terutama perbankan," kata Ramdhan. 

Seri yang Ramdhan proyeksikan ramai diburu investor adalah seri tenor pendek. Ramdhan mengatakan seri tersebut akan lebih banyak diburu karena risiko penurunan harga di tenor pendek lebih rendah dari seri tenor panjang. Selain itu, pelaku pasar juga berpotensi masih memburu seri acuan tenor 10 tahun karena memiliki likuiditas yang tinggi. 

Baca Juga: Mandiri Sekuritas: ORI021 Bisa Memberikan Kestabilan dalam Portofolio Investasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×