kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Lelang sukuk hari ini sepi peminat


Selasa, 13 Juni 2017 / 19:13 WIB
Lelang sukuk hari ini sepi peminat


Reporter: Olfi Fitri Hasanah | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) kembali digelar pemerintah, Selasa (13/6). Namun perhelatan lelang sukuk tersebut berlangsung sepi. Pemerintah mendulang penawaran paling rendah dibanding lelang sukuk sebelumnya selama tahun 2017.

Total penawaran yang masuk hanya mencapai Rp 8,65 triliun. Angka tersebut lebih rendah dari jumlah penawaran pada lelang sukuk dua pekan lalu yakni Rp 11,07 triliun. Artinya, ada selisih sebesar Rp 2,42 triliun.

Jumlah yang dimenangkan pun ikut menyusut. Dari lelang sukuk hari ini, pemerintah hanya menyerap dana Rp 3,03 triliun dari lima seri yang ditawarkan. Ini lebih rendah Rp 1,05 triliun dibanding lelang sukuk sebelumnya yang menyerap hingga Rp 4,08 triliun.

Kelima seri tersebut terdiri dari, pertama, seri SPNS011220127 yang jatuh tempo pada 1 Desember 2017 dengan yield rata-rata yang dimenangkan 5,36%. Seri bertenor pendek ini paling laku dengan jumlah penawaran masuk sebesar Rp 4,93 atau 57% dari total penawaran. Seri ini pun mendominasi porsi penyerapan dana yakni Rp 2,5 triliun atau sekitar 82,5% dari keseluruhan nominal yang dimenangkan.

Kedua, PBS013 menyerap dana sebesar Rp 250 miliar atau 8,25% dari total dana yang diserap pemerintah. Seri obligasi ini akan jatuh tempo pada 15 Mei 2019 dengan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan yakni 6,8%.

Ketiga, seri bertenor 6 tahun, PBS011, akan kadaluwarsa pada 15 Agustus 2023 dengan yield rata-rata yang dimenangkan mencapai 7,26%. Surat utang ini memenangkan dana sebesar Rp 275 miliar atau berkisar 9,07% dari keseluruhan dana yang dimenangkan.

Sementara, dua seri lainnya yakni PBS014 tenor 4 tahun berkupon 6,5% dan PBS012 tenor 14 tahun berkupon 8,87% tidak menyerap dana sama sekali.

Analis Fixed Income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengamati, sepinya lelang sukuk kemarin karena mayoritas investor tengah wait and see sembari menunggu rilis beberapa data ekonomi. Salah satunya adalah hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang rencananya akan diumumkan, Rabu (14/6).

Selain itu, ia menduga, para investor dan manajer investasi sedang menghindari risiko pasar menjelang penutup kuartal II-2017. “Investor institusi maupun manajer investasi ingin menjaga kinerja supaya laporan keuangannya baik,” ujar Made.

Hal tersebut tampak dari ramainya penawaran yang masuk untuk seri pendek. Di samping likuiditas yang tinggi, seri tenor pendek dinilai investor sebagai instrumen yang minim risiko di saat sentimen eksternal belum kunjung memberi kepastian.

Made memprediksi, jika realisasi kenaikan suku bunga The Fed diumumkan besok, stabilitas pasar obligasi domestik akan ditopang oleh tingkat cadangan devisa Indonesia yang hingga Mei mencapai US$ 124,95 miliar. “Sekalipun naik, pasar sudah memperkirakan. Sehingga, sudah ada antisipasi strategi investasi yang dilakukan,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×