Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali gagal melelang saham BEI yang dulunya milik PT United Asia Securities dan PT Patalian Water Securindo. Lelang kemarin (1/12) kembali gagal mendapatkan pemenang. Penyebabnya, tiga perusahaan sekuritas non-anggota bursa yang ikut lelang, yaitu PT Monex Securities, PT Peak Securities dan PT Evio Securities, urung mengajukan penawaran terhadap harga pembukaan yang diajukan BEI.
BEI memasang harga pembukaan sebesar Rp 5 miliar untuk satu kursi anggota bursa. Ini tidak berbeda dengan harga pembukaan lelang yang mereka ajukan pada saat lelang pertama bulan November lalu.
Namun tetap saja tidak ada peserta lelang yang berani untuk mengajukan penawaran dalam lelang kali ini. "Sebenarnya kalau mereka serius ikut lelang, mereka seharusnya berani melakukan penawaran," tandas Guntur Pasaribu, Direktur Perdagangan Fixed Income, Keanggotaan dan Partisipan Bursa Efek Indonesia, kemarin (1/12).
Menurutnya, harga pembukaan sebesar Rp 5 miliar sebenarnya sudah sesuai dengan price to book value (PBV) anggota bursa pada saat ini. "Sekarang, nilai buku anggota bursa sudah mencapai Rp 6,7 miliar," tegas Guntur.
Dengan harga pembukaan lelang sebesar Rp 5 miliar tersebut, sebenarnya otoritas bursa telah memberikan diskon harga sebanyak 25,37%. Dan, karena masih belum menemukan pemenang, BEI berencana akan menggelar hajatan lelang kembali pada awal bulan Januari 2009 mendatang.
Guntur berencana akan terus melaksanakan lelang sampai enam kali. Namun, kalau dalam enam kali lelang tersebut tetap tidak ada pemenang, BEI akan menguasai saham yang ditawarkan tersebut.
Sekadar catatan, BEI telah melikuidasi status anggota bursa Patalian Water Securindo dan United Asia Securities tahun 2007 silam. Patalian saat itu dituding melarikan dana nasabahnya saat penawaran saham PT Perdana Karya Tbk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News