kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Laris manis, obligasi dan sukuk Sarana Multigriya (SMF) oversubscribed tiga kali


Sabtu, 27 Maret 2021 / 07:40 WIB
Laris manis, obligasi dan sukuk Sarana Multigriya (SMF) oversubscribed tiga kali


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan atas surat utang PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) membludak. SMF menerbitkan surat utang dengan total nilai Rp 2 triliun. Terdiri dari obligasi konvensional, Obligasi Berkelanjutan V Tahap V Tahun 2021. Obligasi ini dirilis dalam dua seri, tenor satu tahun dan tiga tahun dengan total nilai Rp 1,9 triliun. 

SMF juga akan menerbitkan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2021 dalam satu seri yakni tenor satu tahun senilai Rp 100 miliar. 

Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo dalam rilis menjelaskan, dana obligasi ini akan dimanfaatkan untuk menopang bisnis perusahaan dan menggantikan sebagian dana ekuitas yang disalurkan sebagai pinjaman kepada penyalur Kredit Perumahan Rakyat (KPR). 

Baca Juga: Dukung PEN bidang perumahan rakyat, DJKN beri perluasan mandat kepada SMF

"Begitu pun dana penerbitan sukuk yang juga digunakan untuk menggantikan dana ekuitas yang disalurkan untuk pembiayaan sekunder perumahan syariah melalui unit usaha syariah SMF," jelas Ananta dalam rilis Jumat (26/3).  

DBS Vickers Sekuritas sebagai Joint Lead Underwriters dalam penerbitan obligasi SMF ini mengaku minat investor cukup tinggi. "Meskipun minat investor sempat padam di awal masa pandemi, nyatanya para investor telah menunjukkan ketertarikannya kembali ditandai tanggapan positif dari penawaran obligasi dan sukuk pada tahap ini," terang Presiden Direktur DBS Vickers Sekuritas Indonesia, Hendra Purnama dalam rilis. 

Total permintaan yang didapatkan masa penawaran awal (bookbuilding) SMF sebesar Rp 7,4 triliun. Angka ini lebih tinggi (oversubcribed) tiga kali lipat dibandingkan dengan jumlah yang diterbitkan yaitu sebesar Rp 2 triliun. 

"Kami senang apa yang kami lakukan bersama mendapatkan antusiasme yang baik dari para investor," ujar Hendra. Ini menandakan pasar modal yang kembali pulih secara perlahan. 

Hendra berharap di tengah tantangan keuangan seperti saat ini SMF bisa tetap tumbuh di masa mendatang. "Mandat yang diberikan SMF kepada kami sebagai salah satu penjamin pelaksana emisi efek penerbitan Surat Utang Berharga untuk mengembangkan bisnis dan membantunya untuk terus bertumbuh dengan menerapkan prinsip tata kelola yang sehat," ujar Hendra dalam rilis. 

Baca Juga: Akan jatuh tempo, obligasi SMF mendapat peringkat idAAA dari Pefindo

Direktur SMF, Trisnadi Yulrisman juga berharap lebih banyak lagi investor yang berminat di penerbitan tahap berikutnya. DBS Vickers Sekuritas dalam rilis menjelaskan, kerjasama dengan SMF dalam penerbitan Obligasi dan Sukuk Mudharabah telah dilakukan sejak 2016. Tahun ini, SMF kembali menunjuk DBS Vickers sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek (Joint Lead Underwriters) bersama dengan beberapa sekuritas lainnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×