Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan lahan di Kawasan ekonomi khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) milik PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) laris manis. AKRA telah berhasil menjual 29,6 hektare (Ha) lahan sepanjang sembilan bulan pertama 2023.
Pada semester pertama 2023, JIIPE telah membukukan penjualan 19,6 Ha lahan dari produsen lembaran tembaga terkemuka, PT Hailiang Nova Material Indonesia. Kemudian, pada kuartal III-2023, AKRA mencatat penjualan 10 Ha lahan. Penjualan ini dilakukan AKRA kepada perusahaan kimia asal Amerika Serikat (AS).
Penjualan lahan AKRA tahun ini pun berpotensi bertambah. Direktur dan Sekretaris Perusahaan AKRA Suresh Vembu mengamini, penjualan lahan tahun ini bisa menembus angka 96 Ha. Sebab, masih ada pembelian lahan dari Sichuan Hebang Biotechnology Co. (Hebang) seluas 67 Ha. Sebelumnya, Perusahaan asal China itu mengungkapkan rencana investasi senilai US$ 800 juta untuk membangun pabrik petrokimia di KEK JIIPE.
Baca Juga: Begini Update Sejumlah Proyek Tenant di JIIPE Milik AKR Corporindo (AKRA)
Pada akhir Agustus 2023, Hebang telah menandatangani perjanjian pengikatan atau conditional shares purchase agreement (CSPA) dengan PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS), yang adalah anak perusahaan AKRA.
Jika perjanjian dengan Hebang bisa dirampungkan tahun ini, maka total penjualan lahan AKRA mencapai sekitar 96 ha. Sehingga, target penjualan lahan yang dipasang AKRA tahun ini, yakni seluas 70 Ha sampai 75 Ha bisa terlampaui.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Hasan Barakwan merekomendasikan buy saham AKRA dengan target harga Rp 2.000 per saham. Saham AKRA diperdagangkan dengan valuasi yang menarik, yakni dengan price to earnings (PE) ratio 11 kali, dibandingkan rata-rata PE ratio 5 tahunan sebesar 14,6 kali.
Hasan memasukkan estimasi penjualan lahan tahun ini di angka 97 Ha dalam perkiraan kinerja AKRA tahun 2023. Sehingga, dengan estimasi ini, AKRA diproyeksikan membukukan pendapatan hingga Rp 40,09 triliun dengan laba bersih mencapai Rp 2,77 triliun pada tahun 2023.
Baca Juga: Anak Usaha Baru AKR Corporindo (AKRA) akan Melayani Jasa Pelabuhan di JIIPE
Lebih lanjut, ada potensi kenaikan pada laba bersih AKRA pada 2024 dan 2025 yang berasal dari pendapatan berulang (recurring income) pelabuhan dan utilitas.
Pabrik kaca Xinyi yang diharapkan selesai pada paruh kedua 2024, berpotensi menambah recurring income bagi AKRA. Ini karena pabrik kaca tersebut memerlukan beberapa utilitas seperti listrik, air, gas alam, dan pengolahan limbah.
Namun, risiko utama rekomendasi ini antara lain tertundanya pelaksanaan penjualan lahan, rendahnya harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) produk bahan kimia, dan rendahnya spread margin serta volume penjualan bahan bakar minyak (BBM).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News