kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   13.000   0,91%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Langkah Wall Street terjegal politik AS


Rabu, 28 November 2012 / 22:12 WIB
Langkah Wall Street terjegal politik AS
ILUSTRASI. Perusahaan pertambangan nikel dan tembaga PT Central Omega Resources Tbk (DKFT).


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa AS diperdagangkan di zona merah. Pada pukul 09.50 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 tergerus 0,7% menjadi 1.389,32. Dengan demikian, sepanjang pekan ini, indeks acuan AS tersebut sudah terpangkas 1,4%. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,6% menjadi 12.806,79.

Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi Wall Street. Siapa saja mereka? Salah satunya adalah saham Research in Motion Ltd turun 1,9%. Selain itu, ada pula saham Analog Devices Inc yang turun 2,7%, Knight Capital Group Inc naik 15% dan Green Mountain Coffee Roasters Inc naik 24%.

Langkah Wall Street ke zona hijau terjegal isu fiscal cliff, di mana para penentu kebijakan AS tengah berupaya keras untuk menyepakati pemangkasan anggaran dan kenaikan pajak di 2012. Selain itu, investor juga tengah menunggu laporan data penjualan rumah baru AS yang diprediksi akan melambat.

"Politik antara Demokrat dan Republik menyebabkan penundaan keputusan mengenai fiscal cliff. Investor membenci ketidakpastian, khususnya saat krisis finansial tengah berlangsung. Tingkat ketidakpastian di pasar masih relatif tinggi hingga kesepakatan anggaran tercapai," ujar Jacques Porta, dari Ofi Patrimoine di Paris.

Catatan saja, indeks S&P 500 sudah merosot 2,7% sejak Presiden Barack Obama terpilih kembali pada 6 November lalu. Salah satu sebabnya, presiden tengah berupaya keras untuk mencapai kesepakatan dengan anggota pperwakilan partai Republik. Kesepakatan itu bertujuan untuk menghindari kenaikan pajak otomatis senilai US$ 607 miliar dan pemangkasan anggaran yang akan berlaku mulai awal tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×