Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Langgeng Makmur Industri Tbk (LMPI) membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 513,61 miliar sepanjang tahun 2020. Jumlah tersebut turun 0,75% secara tahunan (yoy) dari pendapatan bersih 2019 yang tercatat Rp 517,51 miliar.
Dengan penurunan tersebut, emiten yang menjual produk kebutuhan rumah tangga ini mengalami kerugian tahun berjalan 2020 yaitu sebesar Rp 41,33 miliar. Namun bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kerugian LMPI susut dari Rp 41,67 miliar.
Kerugian disebabkan oleh jumlah laba kotor yang sebesar Rp 44,79 miliar tidak mampu menopang beban umum dan administrasi yang harus dikeluarkan oleh LMPI. Pos beban tersebut mencapai Rp 50,58 miliar. Ini belum ditambah dengan beban penjualan sebesar Rp 16,2 miliar dan beban bunga Rp 23,38 miliar.
Meski sebenarnya jumlah beban tersebut sudah menyusut dibanding tahun 2019. Di mana beban umum dan administrasi turun dari Rp 53,51 miliar menjadi Rp 50,58 miliar, beban bunga turun dari Rp 25,53 miliar menjadi Rp 23,36 miliar.
Baca Juga: Pemerintah Verifikasi Stok Terlebih Dulu Sebelum Terbitkan Kuota Impor Garam
Adapun penurunan pendapatan LMPI terutama disebabkan oleh penjualan lokal pada pihak ketiga yang susut dari Rp 503,38 miliar menjadi Rp 497,04 miliar. Terutama pada penjualan pipa PVC, fitting dan talang air yang turun dari Rp 189,05 miliar menjadi Rp 148,52 miliar.
Sedangkan penjualan alat masak aluminium, perabotan rumah tangga plastik dan alat masak aluminium anti lengket masih membukukan kenaikan.
Sementara itu, penjualan pada pihak berelasi meningkat dari Rp 9,79 miliar menjadi Rp 10,87 miliar. Penjualan ekspor juga meningkat dari Rp 4,34 miliar.
Dari sisi aset, LMPI memiliki total aset sebesar Rp 698,25 miliar yang didominasi aset lancar. Pos tersebut antara lain terdiri dari kas Rp 3,44 miliar, piutang Rp 68,37 miliar, persediaan Rp 287,39 miliar dan aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual Rp 93,51 miliar.
Adapun jumlah liabilitas tercatat sebesar Rp 451,76 miliar didominasi oleh liabilitas jangka pendek sebesar Rp 407,67 miliar. Sedangkan ekuitas tercatat sebesar Rp 246,49 miliar.
Selanjutnya: Asosiasi petani garam harapkan kuota impor garam tahun depan bisa diturunkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News