kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Lampaui Target BEI, RNTH Berpotensi Tembus Rp 13 Triliun di Akhir 2024


Selasa, 10 September 2024 / 20:51 WIB
Lampaui Target BEI, RNTH Berpotensi Tembus Rp 13 Triliun di Akhir 2024
ILUSTRASI. nilai transaksi bursa lewati target


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Rata-Rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) di pasar modal tengah meluap, bahkan sudah melampaui target yang dicanangkan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Hingga akhir perdagangan Selasa (9/10), RNTH di BEI mencapai Rp 12,661 triliun. Padahal, manajemen BEI menargetkan RNTH bisa menyentuh level Rp 12,25 triliun untuk sepanjang 2024.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Efek Indonesia Irvan Susandy mengatakan meski sudah melampaui target, tetapi pihaknya belum ada rencana untuk melakukan revisi target RNTH.

"Karena sebentar lagi akan masuk kuartal terakhir di tahun ini, kami belum ada rencana untuk melakukan revisi target RNTH untuk 2024," jelasnya kepada Kontan, Selasa (10/9). 

Baca Juga: IHSG Berpeluang menguat Terbatas Pada Rabu (11/9), Simak Rekomendasi Saham Berikut

Irvan berharap tren bullish pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa bertahan dan berlanjut sampai akhir tahun. Dengan begitu, RNTH juga bisa ikut meningkat. 

Setidaknya ada empat faktor yang mendorong optimisme Irvan. Pertama, adanya ekspektasi penurunan suku bunga bank sentral, yang diperkirakan akan mulai terjadi pada September ini. 

"Kedua penguatan rupiah terhadap indeks dolar, masuknya dana asing atau net buy di pasar saham dan yang keempat optimisme terhadap pemerintahan baru," kata Irvan. 

RNTH Berpotensi Terus Meningkat

Head of Research Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas menilai prospek RNTH sampai akhir tahun akan membaik karena sentimen positif atas ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed pada September 2024. 

"Selain itu juga penguatan rupiah yang Kembali berada di bawah level Rp 16.000 per dolar Amerika Serikat (AS) bahkan di bawah Rp 15.500 per dolar AS, ini semakin menambah gairah pasar," ucap dia. 

Adapun rupiah spot menutup perdagangan Selasa (10/9) dengan parkir di level Rp 15.455 per dolar AS. Ini menguat tipis atau 0,006% dibanding penutupan Senin (9/9) di Rp 15.456 per dolar AS.

Namun mengembangkan RNTH di pasar modal juga ditopang oleh ramainya transaksi crossing di pasar negosiasi. Salah satunya, transaksi crossing atas saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN).

Sekadar mengingatkan, pada perdagangan 28 Agustus 2023 terjadi transaksi di pasar nego atas saham BYAN sebesar Rp 101,8 triliun atau 7,33 miliar saham. 

Nafan Aji Gusta, Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas menambahkan peningkatan RNTH juga didukung oleh tren bullish IHSG, yang sudah beberapa kali menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa. 

"Jadi masih ada potensi penguatan RNTH lebih lanjut, bahkan bisa menembus level Rp 13 triliun sebelum RNTH di bursa efek bisa mencapai Rp 14 triliun," katanya. 

Baca Juga: Cek Rekomendasi Teknikal Saham INKP, TKIM, dan BSDE untuk Rabu (11/9)

Menurutnya, angka RNTH di level Rp 13 triliun bisa tercapai kalau dinamika pasar secara keseluruhan sudah mulai kondusif. Seperti, pelonggaran moneter dari bank setiap di beberapa negara. 

Adapun saham pilihan Nafan jauh pada ACES, ANTN, ASII, BBCA, BBRI, BBNI, BMRI, BRIS, BPRT, ESSA, EXCL, ICBP, INTP, MAPI, MDKA, MYOT, SIDO, SMGR, SMRA dan TLKM. 

Sukarno menambahkan RNTH bisa menembus Rp 13 triliun jika kondisi makro yang cukup bagus, seperti inflasi yang terkendali dan suku bunga yang mendukung pertumbuhan ekonomi. 

"Selain itu pilkada serentak bisa meningkatkan aktivitas konsumsi masyarakat sehingga membuat ekonomi lebih baik," ucap Sukarno. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×