Reporter: Petrus Sian Edvansa | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Dollar Australia melemah di hadapan dollar Amerika Serikat. Mengutip Bloomberg pada Kamis (6/10) pukul 20.49 WIB, AUD/USD melemah 0,59% ke level 0,7577 dibanding hari sebelumnya, 0,7622.
Wahyu Tri Wibowo, analis Central Capital Futures menilai pelemahan aussie masih disetir rencana kenaikan bunga oleh bank sentral AS Federal Reserve. Meskipun, Wahyu memperkirakan, The Fed baru akan menaikkan bunga paling cepat Desember 2016, setelah pemilihan umum November mendatang.
Dia juga merasa bahwa pergerakan AUD/USD yang tertahan adalah hal yang wajar, mengingat Bank Sentral Australia (RBA) masih belum memberikan sinyal pemotongan suku bunga lanjutan. Data terakhir dari RBA yang keluar pada Selasa (4/10), memang mengatakan bahwa suku bunga di Australia tetap di level 1,5%.
Di lain pihak, data AS juga baik untuk menguatkan The Greenback. "Misalnya, data sektor industri di AS membaik, juga menjadi peningkatan terbesar sepanjang sebelas bulan ini," ujar Wahyu.
Dia merasa, sentimen yang dapat menggoyang dollar Australia sudah habis pasca pertemuan RBA Selasa lalu. Sedangkan di AS, banyak rilis data ekonomi justru baik dalam membantu penguatan mata uangnya. Apalagi, neraca perdagangan Australia yang dikeluarkan Kamis (6/10) kemarin memperlihatkan keuangan Australia yang defisit sebesar A$ 2,01 miliar. Hal ini menurut Wahyu akan semakin mempersempit laju AUD di hadapan USD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News