Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) berhasil membukukan hasil pra penjualan cukup solid selama sembilan bulan di tahun ini. Penjualan lahan industri saja mencapai 15 hektare selama sembilan bulan di tahun ini. Hasil pra penjualan diperkirakan sebesar Rp 1,5 triliun.
Dalam riset Aurellia Setiabudi, analis Maybank Kim Eng Sekuritas pada 1 Oktober 2020 menjelaskan, nilai pra penjualan tersebut telah memenuhi 83% dari target hasil pra penjualan Kim Eng. Sementara nilai tersebut setara dengan 75% dari target manajemen.
Pada kuartal III, Aurelia menyebut DMAS telah mendapat pesanan lahan industri sebesar Rp 500 miliar. "Presales lahan industri secara triwulanan secara konsisten cukup kuat," kata Aurellia. Ini karena DMAS memiliki tanah unik. Cadangan tanah siap jual DMAS juga cukup besar yakni seluas 442 hektar dengan harga bersaing.
Baca Juga: Puradelta Lestari (DMAS) catatkan marketing sales Rp 1,38 triliun per September 2020
Sedangkan kompetitornya telah kehabisan cadangan tanah. Sehingga, para pesaing DMAS harus memberi harga yang lebih tinggi. Akibatnya, volume penjualan secara year to date (ytd) mereka menurun. "Kami memperkirakan ada keunggulan DMAS diantara rekan-rekannya dalam jangka menengah," jelas Aurellia.
Maybank Kim Eng menyebut, perusahaan yang tertarik membeli lahan industri dari DMAS berasal dari sektor F&B, operator pusat data dan para produsen mobil.
Salah satu produsen mobil yang masih melanjutkan ekspansi adalah Hyundai. Hyundai menyatakan pembangunan fasilitas manufaktur di kawasan industri DMAS masih sesuai jadwal.
Baca Juga: PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) Mengincar Relokasi Pabrik China dan Jepang
Hyundai akan memperkenalkan mobil listrik terbarunya di seri IONIQ. Hyundai telah mengumumkan rencana untuk memulai memproduksi kendaraan listrik pada 21 Maret. Hyundai akan menjual mobil listrik buatan Indonesia pada 21 November. Dari 130 hektar permintaan tanah yang diterima DMAS sampai enam bulan di tahun ini, 15 hektar berasal dari Hyundai.
Ke depan, Aurellia menilai, DMAS memiliki proksi terbaik diantara rekan-rekannya dalam hal pencapaian prapenjualan dan memiliki kekuatan neraca.
Neraca bebas utangnya dengan free cash flow yang kuat menurut Aurellia memungkinkan pembayaran dividen DMAS yang tinggi sebesar 100%. Ini menghasilkan salah satu yang tertinggi hasil dividen antara perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI.
Karena itu, Aurellia masih menyarankan beli saham DMAS dengan target harga Rp 250 per saham. "Risiko utama bagi pandangan kami adalah prapenjualan yang lebih rendah," ujar dia.
Baca Juga: Prospek Puradelta Menarik, Simak Rekomendasi Analis untuk Saham DMAS
Hingga akhir tahun ini, Aurellia memperkirakan pendapatan DMAS akan mencapai Rp 1,34 triliun turun dari tahun lalu sebesar Rp 2,65 triliun. Sedangkan laba bersih DMAS diproyeksikan bisa mencapai Rp 697 miliar di tahun 2020, turun dari tahun lalu sebesar Rp 1,33 triliun.
Sedangkan pada tahun depan, pendapatan DMAS diperkirakan sebesar Rp 1,83 triliun dengan laba bersih Rp 897 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News