kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Lagi, nasabah koperasi tertipu miliaran rupiah!


Kamis, 09 Januari 2014 / 08:13 WIB
Lagi, nasabah koperasi tertipu miliaran rupiah!
ILUSTRASI. Pemerintah akan menjual Sukuk Ritel seri SR017 dengan imbalan hasil sebesar 5,9%.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Asnil Amri

SEMARANG. Alih-alih mendapatkan jaminan dana membiayai sekolah tiga anaknya, Mujiono (48), malah kehilangan uang Rp 320 juta. Hal ini terjadi setelah Mujiono menginvestasikan uangnya di Koperasi Titian Rizki Utama, yang berlokasi di Jl Supriadi, Pedurungan, Semarang.

"Jangka waktu investasi sudah habis sejak dua tahun lalu, tetapi saya tidak bisa ambil uangnya. Pengurus koperasi hanya mengumbar janji, padahal itu untuk biaya sekolah dan masa depan anak-anak," kata Mujiono seperti yang diberitakan Tribun Jateng saat ditemui di Mapolrestabes Semarang, Rabu (8/1).

Ia menceritakan, awal investasi di Koperasi Titian Rizki pada September 2011 lalu. Saat itu, kepala koperasi atas nama Ismayudi dan pengelola atas nama Sri Rejeki, menjanjikan keuntungan 18 persen. Pengembalian dana maksimal tiga bulan. Awalnya Mujiono menyerahkan uang Rp 200 juta.

"Pembayaran keuntungan investasi pada masa awal lancar, makanya kemudian saya menanamkan investasi lebih besar," kata warga asal Semarang Timur itu.

Kasus dugaan penipuan berkedok investasi di Koperasi Titian Rizki sudah dilaporkan secara resmi ke Mapolrestabes Semarang, 17 November lalu. Selain Mujiono, ada dua nasabah lain yang melapor. Mereka yakni Tjahtjanti (63), warga Mlatibaru, Semarang Timur, yang menderita kerugian Rp 290 juta dan Ny Tirto (47), warga Purianjasmoro, Tawangsari, Semarang Barat, yang menderita kerugian Rp 440 juta.

Menurut sejumlah korban, Ismayudi selaku kepala cabang koperasi mengaku sebagai pejabat perusahaan BUMN. Ismayudi juga mengaku memiliki lembaga pengembangan pendidikan di Jawa Tengah. Hal itu yang kemudian membuat para nasabah percaya untuk menanamkan investasi di koperasi tersebut.

Seorang pengusaha asal Semarang Barat yang enggan disebutkan namanya mengaku menderita kerugian sampai dengan Rp 2 miliar. Menurut pengusaha itu, awalnya ia hanya menanamkan modal sebesar Rp 200 juta pada 2011. Kemudian, dia menambah investasinya sampai Rp 2 miliar karena pada awal-awal sebagai nasabah menerima secara lancar bunga dari koperasi.

"Saya percaya karena pernah diajak ke sebuah peternakan sapi di Boja, Kendal. Saat itu, Ismayudi mengakui bila peternakan itu miliknya. Dia juga mengaku memiliki bisnis properti dan bekerja di perusahaan telekomunikasi," ujarnya.

Hingga berita ini diturunkan, KONTAN belum berhasil mengkonfirmasi manajemen koperasi Titian Rizki Utama. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×