Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT PP Tbk (PTPP) sepanjang 2019 tertekan. Hal ini terlihat dari penurunan pendapatan sebesar 1,83% menjadi Rp 24,66 triliun, serta laba bersih yang turun 38,06% dari Rp 1,5 triliun menjadi Rp 930,32 miliar.
Sekretaris Perusahaan PTPP Agus Samuel Kana menjelaskan, penurunan pendapatan tersebut disebabkan banyak kontrak baru di tahun lalu yang didapatkan pada kuartal tiga sehingga capaian tidak maksimal. Selain itu, penurunan pendapatan disebabkan oleh turunnya pendapatan di segmen engineering, procurement and contractor (EPC).
Baca Juga: Laba bersih PP Properti (PPRO) turun 27,28% di tahun lalu, ini sebabnya
Pada tahun 2019 pendapatan EPC mencapai Rp 2,9 triliun sedangkan pendapatan EPC di 2018 sebesar Rp 4,1 triliun sehingga terdapat penurunan sebesar 27%. “Beberapa proyek infrastruktur besar seperti Tol Indrapura-Kisaran dan beberapa bendungan juga mengalami perlambatan produksi akibat masalah pembebasan lahan,” jelas Agus kepada Kontan.co.id, Rabu (18/3).
Keterlambatan perolehan proyek baru juga menyebabkan laba bersih PTPP turun. Sepanjang 2019 PTPP hanya mampu memperoleh kontrak baru sebesar Rp 33 triliun dari target yang ditetapkan Rp 45 triliun. Penurunan pendapatan di segmen EPC juga membuat kontribusi terhadap laba turun dari 16% ke 11%.
Baca Juga: Kinerja kurang mantap, laba bersih PTPP di 2019 tergerus 38% menjadi Rp 930 miliar
Selain itu penurunan laba bersih juga disebabkan oleh beberapa proyek investasi PTPP yang beroperasi di tahun 2019 sehingga masih membukukan rugi yang terkonsolidasi ke induk, beberapa proyek konstruksi joint operation (JO) besar seperti Bandara Kulonprogo (New Yogyakarta Internasional Airport) sudah memasuki tahap akhir sehingga laba yang terkonsolidasi ke induk menurun, dan biaya bunga bank mengalami kenaikan sebagai dampak atas kebijakan investasi yang meningkat di 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News