kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba Sreeya Sewu Indonesia (SIPD) menyusut tahun lalu, ini penyebabnya


Senin, 07 Juni 2021 / 08:10 WIB
Laba Sreeya Sewu Indonesia (SIPD) menyusut tahun lalu, ini penyebabnya


Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk (SIPD) membukukan pertumbuhan penjualan 7,20% yoy menjadi Rp 4,34 triliun di tahun 2020. Angka tersebut meningkat dibandingkan realisasi penjualan di tahun 2019 sebesar Rp 4,04 triliun. 

Chief Financial Officer yang juga Corporate Secretary Sreeya, Sri Sumiyarsi menyatakan, peningkatan penjualan di tahun lalu utamanya ditopang oleh pertumbuhan pada unit usaha feedmill atau pakan ternak dan juga sedikit peningkatan pada lini usaha makanan olahan. Namun sayang, Sri tidak memerinci berapa tepatnya peningkatan yang terjadi pada dua lini usaha tersebut. 

Adapun, melansir laporan keuangan perseroan, penjualan SIPD pada tahun 2020 meliputi perunggasan sebesar Rp 3,85 triliun, makanan siap saji Rp 469,90 miliar, dan penjualan pihak berelasi senilai Rp 20,11 miliar. Ketiganya berhasil mencatatkan peningkatan 7,31% yoy, 3,04% yoy, dan 334,10% dibanding realisasi tahun 2019. 

Meskipun mencatatkan peningkatan dari sisi penjualan, SIPD membukukan penurunan pada kinerja laba tahun berjalan alias laba bersih. Tercatat, laba bersih SIPD di tahun 2020 senilai Rp 28,26 miliar tau menyusut 64,56% yoy dari laba bersih di tahun 2019 Rp 79,77 miliar.

Baca Juga: Ada investasi baru, Sreeya Sewu Indonesia (SIPD) siapkan capex tiga kali lebih besar

Sri menyebut, ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap penurunan laba bersih SIPD di tahun lalu. Seperti misalnya penurunan harga day old chicken (DOC) dan broiler dari tahun 2019 yang membuat torehan laba bersih SIPD menyusut.

"Di satu sisi dikarenakan ada kebijakan pemerintah program Culling DOC sehingga meningkatkan cost atau biaya," sebut Sri saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (3/6). 

Sri menambahkan, adanya peningkatan investasi di tahun lalu juga turut berpengaruh terhadap torehan laba bersih perseroan di tahun 2020. "Selain itu adanya peningkatan investasi biaya penjualan dalam pengembangan kabinet," kata dia. 

 

Meskipun begitu, SIPD memandang prospek bisnis di tahun ini dengan penuh keoptimisan. Hal itu lantaran upaya pemerintah untuk menggerakkan ekonomi nasional serta memulihkan daya beli masyarakat terhadap konsumsi ayam di sektor rumah tangga. "Proyeksi Permintaan DOC dan Pakan ternak kedepannya diprediksi tetap bertumbuh lebih baik," ujarnya. 

Sehingga SIPD berani membidik pertumbuhan penjualan hingga dua digit di tahun ini. "Target pendapatan double digit growth, dan kami optimis pendapatan penjualan secara year on year lebih baik dari tahun sebelumnya," terang Sri.  

Untuk itu, sejumlah strategi bisnis pun disiapkan oleh perseroan untuk menggenjot penjualan di sepanjang tahun ini, salah satunya dengan melakukan ekspansi market guna meningkatkan utilisasi kapasitas yang tersedia. "Diharapkan ketika kondisi sudah kembali normal, Sreeya telah siap dengan kapasitas produksi yang lebih besar dan efisien," pungkasnya. 

Selanjutnya: Laba Sreeya Produce (SIPD) anjlok 63,86% pada kuartal I 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×