kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Laba PT Timah (TINS) turun 17% pada kuartal I-2018


Selasa, 01 Mei 2018 / 09:08 WIB
Laba PT Timah (TINS) turun 17% pada kuartal I-2018
ILUSTRASI. Timah Batangan


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Timah Tbk (TINS) kuartal I tahun ini sedikit menurun. Penyebabnya, volume penjualan emiten pelat merah tersebut turun.

Pendapatan TINS tercatat sejumlah Rp 2,03 triliun per Maret 2018, turun 0,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,05 triliun. Sedangkan, laba bersihnya turun 17% menjadi Rp 54,6 miliar dari sebelumnya Rp 65,9 miliar.

"Kinerja perusahaan cenderung melambat akibat faktor cuaca," ujar Amin Ahris, Sekretaris Perusahaan TINS, Senin (30/4). Regulasi ekspor timah yang baru juga turut menekan kinerja perusahaan.

Seperti diketahui, kegiatan ekspor timah PT Timah Tbk (TINS) terhenti lantaran terbitnya Peraturan Menteri (Permen) ESDM No. 11/2018 tentang Tata Cara Pemberian Wilayah, Perizinan, dan Pelaporan Pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba).

Mandeknya kegiatan ekspor TINS lantaran Kementerian Perdagangan (Kemdag) belum mengubah aturan mainnya. Di mana, persetujuan ekspor masih memerlukan rekomendasi ekspor atau eksportir terdaftar dari Kementerian ESDM.

Sementara, dalam Permen 11/2018 itu, salah satu poinnya menghapus rekomendasi ekspor dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, sehingga kegiatan ekspor bisa dilakukan tanpa persetujuan Kementerian ESDM dan bisa langsung diajukan ke Kementerian Perdagangan.

Manajemen mengatakan, aturan tersebut diberlakukan tanpa ada masa transisi. Sehingga, kegiatan ekspor timah milik TINS berhenti sejak jatuh temponya izin ekspor pada 6 Maret 2018.

Akibat kondisi tersebut, volume penjualan timah turun 17% menjadi 5.801 metrik ton. Namun, cuaca bisa dipastikan akan kembali membaik. Soal regulasi ekspor juga masih bisa dicari jalan keluarnya. "Sehingga penurunan kinerja ini sifatnya hanya sementara," imbuh Amin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×