Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan kinerja yang kurang memuaskan di 2023. Laba bersih PPRE anjlok 20,38% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 80,21 miliar.
Penurunan laba bersih sejalan dengan penurunan pendapatan anak usaha PT PP (Persero) Tbk (PTPP) ini menjadi Rp 3,4 triliun. Realisasi itu terkoreksi 6,33% dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp 3,63 triliun.
Direktur Utama PPRE I Gede Upeksa Negara menerangkan, tahun 2023 memang cukup menantang. "Tantangan tersebut disebabkan oleh mundurnya beberapa proyek yang ditargetkan didapatkan pada kuartal awal menjadi kuartal akhir 2023," kata dia dalam siaran pers, Rabu (6/3).
Meski begitu, dia menyebutkan bahwa PPRE berhasil menurunkan beban pokok. Upaya penerapan program cost leadership serta optimalisasi alat mendorong PPRE mencetak pertumbuhan margin laba kotor di 17,45%.
Baca Juga: PP Presisi Targetkan Pertumbuhan Nilai Kontrak 20% Tahun ini
Dia juga menjelaskan, dari sisi rasio keuangan, terutama untuk rasio leverage mengalami perbaikan. Misalnya, debt to equity ratio (DER) dari 1,41 kali menjadi 1,19 kali dan DER interest bearing dari 0,75 kali menjadi 0,54 kali.
"Dari data tersebut dapat terlihat bahwa perseroan masih bisa menjaga leverage rasio tersebut tetap dalam batasan covenant yang dipersyaratkan perbankan," paparnya.
Gede mengatakan, guna mengejar pertumbuhan kinerja di 2024, PPRE bakal mendorong pertumbuhan perolehan kontrak baru. Tahun ini PPRE membidik pertumbuhan kontrak baru hingga 20%. Proyek bidikan PP Presisi masih akan berada di sektor jasa pertambangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News