kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba Merosot 33,4%, Begini Proyeksi Dividen Interim Indo Tambangraya Megah (ITMG)


Senin, 14 Agustus 2023 / 10:08 WIB
Laba Merosot 33,4%, Begini Proyeksi Dividen Interim Indo Tambangraya Megah (ITMG)
ILUSTRASI. Mirae Asset memperkirakan ITMG akan membagikan sekitar 60% dari laba bersih semester pertama 2023 sebagai dividen interim.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menurun sepanjang enam bulan pertama tahun 2023. Emiten pertambangan batubara ini meraih laba bersih senilai US$ 306,94 juta, anjlok 33,39% dibandingkan keuntungan pada semester I-2022.

Sejalan dengan penurunan laba bersih, pendapatan ITMG juga turun 8,45% menjadi sebesar US$ 1,30 miliar. Di semester pertama tahun lalu, ITMG meraup pendapatan US$ 1,42 miliar.

Meski laba bersih dan pendapatan menurun, ITMG dinilai masih akan royal dalam membagikan dividen. Dengan mempertimbangkan kinerja  pada paruh pertama 2023, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rizkia Darmawan dan  Abyan Habib Yuntoharjo memperkirakan ITMG akan membagikan sekitar 60% dari laba bersih semester pertama 2023 sebagai dividen interim.

Kedua analis meramalkan, total dividen interim Rp 2.461 per saham . Dividen ini diestimasi akan dibagikan pada bulan November 2023, dan mencerminkan imbal hasil alias dividend yield sekitar 8,9% dari harga saat ini.

Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham Indo Tambangraya Megah (ITMG) di Tengah Penurunan Kinerja

Meski menurun, pendapatan ITMG masih sejalan dengan estimasi Mirae Asset dan juga estimasi konsensus. Pendapatan ITMG mencerminkan 47% dari estimasi Mirae Asset dan 50% dari ekspektasi konsensus.

Rizkia dan Abyan menyebut, volume penjualan batubara ITMG pada kuartal kedua meningkat dua digit, yakni sebesar 19%  year-on-year (YoY) menjadi 5,4 juta ton. Naiknya penjualan didorong oleh solidnya penjualan dari  anak usaha ITMG, yakni Indominco dan Bharinto, dengan angka penjualan masing-masing 1,8 juta ton dan 1,7 juta ton. Jika diakumulasikan, penjualan ITMG pada enam bulan pertama 2023 sebesar 9,9 juta ton, naik 22%.

Hanya saja, harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) pada kuartal kedua merosot 25% secara kuartalan menjadi US$ 114 per ton. Sehingga, ASP Indo Tambang pada semester I-2023 menjadi US$ 131 per ton, menurun hingga 25% YoY.

Baca Juga: Laba Turun, Begini Prospek dan Rekomendasi Saham Indo Tambangraya (ITMG)

Kedua analis menyebut, harga jual rata-rata batubara ITMG biasanya terdiskon sekitar 20% sampai 30% dari harga batubara Newcastle, yang saat ini diperdagangkan pada rata-rata US$ 139 per ton. Dengan demikian, Abyan dan Rizkia memperkirakan ASP Indo Tambang akan berada di level sekitar US$ 97 sampai dengan US$ 111 per ton.

Meskipun ada kemungkinan penurunan ASP,  Rizkia dan Abyan menilai hal ini dapat dimitigasi ITMG dengan tren efisiensi biaya tunai (cash cost). “Kami melihat ITMG masih memiliki ruang profitabilitas yang cukup untuk mendorong potensi kenaikan volume produksi, mengingat regulasi atas devisa hasil ekspor (DHE) yang dinilai kondusif bagi ITMG,” tulis Rizkia dan Abyan dalam riset, Senin (14/8).

Oleh karena itu, Mirae Asset Sekuritas mempertahankan rekomendasi trading buy saham ITMG dengan target harga Rp 30.400. Namun, risiko dari rekomendasi ini meliputi melemahnya harga batubara dan volume penjualan, persaingan dengan produk batubara dari Rusia dan Australia di pasar ekspor, hingga perubahan regulasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×