Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pakan ternak PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) membukukan laba bersih Rp 1,22 triliun pada kuartal II-2022. Nilai ini turun 11,1% secara tahunan dan turun 2,9% dari kuartal 1-2022.
Adapun secara kumulatif, CPIN memperoleh laba bersih sebesar Rp 2,42 triliun pada semester 1-2022 atau menyusut 14,48% dari laba bersih pada semester pertama tahun lalu Rp 2,83 triliun.
Padahal dari segi pendapatan terpantau tumbuh, CPIN mencetak pendapatan Rp 14,34 triliun pada kuartal 2-2022 atau meningkat 9,8% secara tahunan atau year on year (yoy) dan meningkat 0,3% secara kuartalan.
Jika ditotal, pada semester 1-2022 CPIN memperoleh pendapatan senilai Rp 28,64 triliun atau naik 12,44% dari pendapatan pada periode yang sama tahun lalu Rp 25,47 triliun.
Baca Juga: Pendapatan Naik, Laba Charoen Pokphan (CPIN) Malah Turun 14,48% pada Semester I
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Emma A. Fauni mengatakan, CPIN membukukan pendapatan positif baik secara kuartalan dan tahunan terdorong oleh segmen ayam pedaging.
Jika dirinci, pendapatan dari ayam pedaging menyumbang Rp 16,31 triliun pada semester 1-2022 atau meningkat 26,82% yoy, kemudian penjualan dari penjualan ayam olahan menyumbang Rp 4,13 triliun atau naik 22,26%yoy.
Sementara pendapatan dari segmen lain terpantau menurun. Pendapatan dari segmen pakan berkontribusi Rp 6,67 triliun, penjualan anak ayam usia sehari Rp 808,47 miliar, dan pendapatan lain-lain Rp 72,20 miliar.
Baca Juga: Menilik Upaya Emiten Mengantisipasi Rugi Kurs yang Bisa Memangkas Laba
Menurut Emma, kenaikan segmen ayam pedaging terdorong oleh rata-rata harga jual atau average selling price (ASP) di kuartal 2-2022. Sehingga margin dari segmen ayam pedaging juga meningkat menjadi 4,3%, ini lebih tinggi dari posisi kuartal pertama tahun ini 0,0% dan periode yang sama tahun lalu 0,8%.
Hingga tutup tahun ini, Emma percaya CPIN mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja. Dalam hitungannya, CPIN berpotensi memperolah pendapatan senilai Rp 54,31 triliun pada 2022 dan senilai Rp 61,49 triliun pada tahun 2023.