Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medco Energi Energi Internasional Tbk (MEDC) mencatat penurunan laba signifikan pada 2023. Penurunan laba Medco di tahun 2023 mencapai dobel digit.
Melansir pada laporan keuangan yang dirilis Selasa (2/4) Medco mencatat laba bersih sepanjang tahun 2023 sebesar US$ 330,67 juta. Laba tersebut mengalami penurunan sebesar 37,7% secara tahunan atau year on year (YoY) dibanding periode sebelumnya sebesar US$ 530,88 juta.
Begitu pula dengan pendapatan bersih Medco yang juga masih terkoreksi sebesar 2,6%menjadi US$ 2,25 miliar. Sedangkan di tahun sebelumnya, Medco mencatat pendapatan bersih US$ 2,31 miliar.
Sedangkan beban pokok Medco di tahun 2023 tercatat meningkat 13,08% menjadi US$ 1,21 miliar dari sebelumnya di angka US$ 1,07 miliar. Kemudian selaras dengan terkoreksinya laba bersih perusahaan, Medco mencatat laba bruto juga masih mengalami penurunan sebesar 17,6% menjadi US$ 1,03 miliar.
Baca Juga: Laba Medco Energi (MEDC) Menyusut Tahun Lalu, Begini Proyeksinya Tahun Ini
Terkait hasil kinerja di sepanjang tahun 2023, CEO Medco Energi Roberto Lorato mengatakan, penurunan harga minyak dan gas di tahun 2023 menjadi penyebab utama terkoreksinya laba bersih Medco.
"Selain itu juga karena berkurangnya kontribusi dari Amman Mineral Internasional (AMMN)," kata Roberto kepada Kontan.co.id, Selasa (2/4).
Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas juga menyampaikan hal serupa. Ia mengatakan penurunan kinerja Medco sangat dipengaruhi sentimen negatif atas penurunan harga minyak dan gas. Menurutnya harga komoditas energi global mengalami fluktuasi di tahun 2023, dengan beberapa periode mengalami penurunan.
Baca Juga: Kinerja Medco Energi (MEDC) Melemah di 2023, Intip Rekomendasi Sahamnya
"Hal ini berdampak pada pendapatan MEDC, kemudian terjadinya kenaikan biaya operasi yang membuat tekanan di posisi bottom line," jelas Sukarno.
Sukarno menambahkan untuk prospek jangka pendek, MEDC masih menarik karena akan ada pemulihan atau kenaikan harga komoditas yang berkaitan. "Karena saat ini tren harga minyak sedang kondisi uptrend," ujarnya.
Untuk itu, Sukarno masih merekomendasikan treding buy pada saham MEDC. Jika harga bisa breakout di level Rp 1.520, maka berpotensi menuju target hargaRp 1.650 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News