Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 32,05% pada tahun lalu. Berdasarkan keterbukaan informasi LPCK di situs BEI, Senin (23/4), laba perusahaan turun dari Rp 539,82 miliar pada 2016, menjadi Rp 366,77 miliar pada tahun lalu.
Penurunan ini juga terefleksi dari kinerja pendapatan. Pada akhir tahun lalu, laba perusahaan tercatat Rp 1,50 triliun, menyusut 2,83% dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp 1,54 triliun.
Penurunan kinerja tahun 2017 dikarenakan melemahnya pasar properti Indonesia. Meski demikian, manajemen mengklaim ke depan masih ada potensi bertumbuh.
“Namun demikian dengan proyek Meikarta sebagai kota modern, terlengkap fasilitasnya, Lippo Cikarang memiliki proyek yang berkesinambungan untuk pertumbuhan masa depan,” kata Ivan Budiono, Presiden Direktur LPCK, dalam keterbukaan informasi.
Pendapatan dari hunian dan apartemen menyumbang Rp 1,13 triliun atau 75% terhadap total pendapatan 2017. Pendapatan dari komersial dan ruko sebesar Rp 54,19 miliar atau 4% terhadap total pendapatan, sementara penjualan tanah industri sebesar Rp 33,01 miliar atau menyumbang 2% dari total pendapatan.
Pendapatan recurring LPCK naik sebesar 7% menjadi Rp 285,24 miliar dari Rp 267,07 miliar pada 2016. Jumlah tersebut memberikan kontribusi sebesar 19% pada total pendapatan perseroan pada tahun lalu.
LPCK adalah pengembang kawasan perkotaan dengan lahan seluas lebih dari 3.400 hektare, dengan kawasan industri sebagai basis ekonomi. LPCK telah membangun lebih dari 14.000 hunian, dengan penghuni 51.250 orang dan 500.500 orang yang bekerja setiap hari disekitar 1.200 perusahaan manufaktur yang tersebar di kawasan industri Lippo Cikarang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News