Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi plat merah PT Kimia Farma Tbk membukukan kinerja yang kurang memuaskan sepanjang tiga bulan pertama tahun 2021. Emiten dengan kode KAEF itu mengalami penurunan dari sisi penjualan maupun laba bersihnya.
Mengutip laporan keuangannya, KAEF mengantongi penjualan neto hingga Rp 2,3 triliun. Jumlah tersebut menurun 4,25% dibanding kuartal I tahun 2021 yang tercatat Rp 2,40 triliun.
Adapun segmen operasi manufaktur sebenarnya mengalami pertumbuhan hingga 10,21% year on year (yoy) menjadi Rp 200,51 miliar. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, segmen ini berkontribusi hingga Rp 181,94 miliar.
Akan tetapi pertumbuhan tersebut belum mampu menahan penurunan yang terjadi di segmen distribusi dan retail.
Baca Juga: Phapros (PEHA) bukukan laba Rp 7,15 miliar pada kuartal I 2021
Asal tahu saja, segmen distribusi KAEF mengalami penurunan 3,58% yoy menjadi Rp 657,34 miliar. Penurunan segmen retail tercatat melorot lebih dalam hingga 6,47% yoy menjadi Rp 1,39 triliun. Adapun segmen lainnya tidak mengalami perubahan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni dibukukan Rp 51,77 miliar.
Penurunan dari sisi top line menyeret bottom line KAEF. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik enitas induk tertekan hingga 33,90% yoy menjadi Rp 17,29 miliar. Sebelumnya, laba tahun berjalan KAEF tercatat Rp 26,16 miliar.
Sekadar informasi, hingga akhir Maret 2021 aset KAEF tercatat Rp 17,47 miliar. Jumlah tersebut meningkat dibanding akhir tahun lalu yang tercatat Rp 17,56 miliar. Adapun liabilitasnya terkikis 1,12% menjadi Rp 10,34 miliar, sementara ekuitasnya terkerek tipis 0,29% menjadi Rp 7,13 miliar.
Selanjutnya: Terkait kasus alat tes antigen daur ulang, Kimia Farma (KAEF) pastikan akan berbenah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News