kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Laba Indo Tambangraya (ITMG) Melesat, Begini Rekomendasi Sahamnya


Kamis, 18 Agustus 2022 / 16:32 WIB
Laba Indo Tambangraya (ITMG) Melesat, Begini Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. pertambangan b a t u b a r a PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Foto Dok ITMG


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) berhasil mencetak kinerja moncer sepanjang enam bulan pertama 2022. Sepanjang periode ini, ITMG membukukan laba bersih senilai US$ 460,82 juta, melesat 291,7% dari realisasi laba bersih semester pertama tahun lalu US$ 117,62 juta.

Kenakan laba bersih ITMG sejalan dengan peningkatan pendapatan. Emiten tambang batubara ini membukukan pendapatan senilai US$ 1,42 miliar, melesat 110,20% dari pendapatan di semester pertama tahun lalu yang hanya US$ 676,30 juta.

Mulianto, Direktur Utama ITMG mengatakan, harga batubara global yang terus menguat tajam pada paruh pertama tahun ini menyebabkan rata-rata harga jual batubara atau average selling price (ASP) yang diperoleh ITMG naik 134% menjadi US$ 175 per ton. Pada periode yang sama tahun lalu, ASP milik ITMG hanya US$ 75 per ton.

Kenaikan yang signifikan ini memungkinkan penjualan bersih ITMG melesat 110% dari periode yang sama tahun lalu. Marjin laba kotor ITMG naik dari 19%  di paruh pertama tahun lalu menjadi 53% pada paruh pertama tahun ini di tengah kenaikan harga bahan bakar global.

Baca Juga: Produksi Diprediksi Makin Getol di Semester II, Berikut Rekomendasi Saham ADRO

Sepanjang paruh pertama 2022, ITMG melaporkan angka produksi batubara sebanyak 7,7 juta ton di tengah cuaca buruk dan curah hujan yang tinggi. Realisasi ini menurun 11,5% secara year-on-year (yoy), dimana pada periode yang sama tahun lalu, volume produksi ITMG mencapai 8,7 juta ton.

Sementara itu, volume penjualan yang tercapai di periode ini sebanyak 8,1 juta ton. Volume ini menurun 10% dari realisasi penjualan di semester pertama 2021 sebesar 9 juta ton.

Batubara ini dipasarkan ke sejumlah negara, seperti China sebanyak 2,3 juta ton, Indonesia sebanyak 1,8 juta ton, Jepang sebanyak 1,3 juta ton, Filipina sebanyak 0,6 juta ton, Bangladesh sebanyak  0,5 juta ton), dan negara-negara lain di Asia Timur, Tenggara, Selatan serta Oseania.

Analis Ciptadana Sekuritas Asia Thomas Radityo menilai, kinerja ITMG sepanjang enam bulan pertama 2022 berada di atas ekspektasi. Laba bersih ITMG yang tumbuh hampir 4 kali lipat melebihi ekspektasi Ciptadana, mencerminkan 66,7% dari estimasi tahun ini. Akan tetapi, realisasi laba bersih ITMG berada di bawah ekspektasi konsensus, mewakili 44,5% estimasi. Pendapatan  yang tumbuh 110,2% terutama karena peningkatan ASP batubara.

Realisasi pendapatan ITMG lebih rendah dari ekspektasi yang dipasang Ciptadana, yakni mencerminkan 41,7% dari estimasi tahun 2022

Ciptadana Sekuritas memasang sikap bullish terhadap harga batubara. Krisis energi di Benua Eropa kemungkinan akan memburuk seiring fenomena gelombang panas yang memecahkan rekor.

Kondisi ini diperparah dengan mengeringnya Sungai Rhine di Jerman. Ketinggian air sungai di Kaub dekat Frankfurt turun ke titik terendah, yakni di bawah 40 cm pada pertengahan Agustus. Kondisi ini mengganggu pengangkutan bahan bakar ke pembangkit listrik di wilayah Eropa. Akibatnya, akan muncul pertumbuhan permintaan dari Eropa dalam jangka pendek.

Baca Juga: Bank Central Asia (BBCA) Berhasil Bukukan Kinerja Solid, Ini Rekomendasi Analis

Sementara di sisi supply, benua biru tersebut tidak mampu mengimbangi hilangnya 52 juta ton pasokan batubara dari Rusia. Ditambah, cuaca ekstrem dan jarak pengapalan yang jauh dapat membuat pasokan batubara dari Australia kurang dapat diandalkan. Hal ini menyebabkan ketatnya pasokan batubara akan berlanjut, dan akan menjaga harga batubara tetap tinggi meskipun telah naik 111% secara year-to-date (ytd).

Alhasil, Ciptadana Sekuritas menaikkan harga patokan batubara untuk tahun 2022 dan 2023 sebesar 22,2% dan 28,6% masing-masing menjadi US$ 220 dan US$ 180 per ton.

Menyusul revisi kenaikan harga patokan batubara, Ciptadana Sekuritas menaikkan proyeksi ASP milik ITMG untuk tahun 2022 dan 2023 sebesar 15,4% dan 14,3% menjadi masing-masing US$ 187 dan US$ 144 per ton.

Ciptadana Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham ITMG dengan target harga yang lebih tinggi menjadi Rp 43.000 dari sebelumnya Rp 37.000 per saham.

“Kami mengapresiasi komitmen ITMG dalam mempertahankan kebijakan pembayaran dividen yang tinggi,” terang Thomas, Kamis (18/8). 

Namun, risiko dari rekomendasi ini diantaranya ketidakstabilan harga batubara, perubahan peraturan pemerintah, dan pembagian dividen yang lebih rendah dari yang diharapkan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×