kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba emiten bank meningkat, ini rekomendasi selanjutnya


Senin, 04 Februari 2019 / 10:50 WIB
Laba emiten bank meningkat, ini rekomendasi selanjutnya


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga bank besar telah merilis laporan keuangan periode akhir 2018. Para analis melihat kinerja tiga bank besar, yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), masih sejalan dengan proyeksi mereka.

Suria Dharma, Kepala Riset Samuel Sekuritas, mengatakan, emiten perbankan menorehkan kinerja positif. Rata-rata laba bersih bank pelat merah tersebut meningkat.

Laba bersih Bank Mandiri misalnya naik 21%. Sedangkan BBRI dan BBNI masing-masing naik 11,59% dan 10,20%. "Saya rasa kenaikan kinerja emiten perbankan karena mereka berhasil menekan biaya operasional (BOPO)," jelas Suria, Jumat (1/2).

BOPO BMRI misalnya, pada tahun lalu turun menjadi 60% dari 2017 sebesar 71,8%. Begitu juga BOPO BBNI yang turun dari 71% di 2017 menjadi 70,1% di 2018.

Tak hanya itu, emiten perbankan juga terbantu meningkatnya pendapatan non bunga. BMRI misalnya mencatatkan pendapatan non bunga mencapai 52% dari pendapatan bunga bersih di 2018.

Padahal di 2017, pendapatan non bunga BMRI hanya sekitar 45,2%. Begitu juga dengan pendapatan non bunga BBNI yang naik 4% secara yoy.

Cuma, rata-rata margin pendapatan bunga (NIM) emiten bank sepanjang tahun lalu menurun. BBRI misalnya turun dari 7,53% di 2017 menjadi 7,07% di tahun lalu. Sedangkan BMRI dari 5,7% menjadi 5,6%. BBNI tidak berubah yakni di level 5,5%.

Pada tahun ini, para analis yakin, kinerja emiten perbankan masih akan tumbuh. Apalagi tahun ini, tren pertumbuhan bunga tidak akan setinggi tahun lalu.

Suria menilai kinerja emiten perbankan yang positif tahun lalu bisa terjadi lagi pada tahun ini. Pasalnya, bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve memberi indikasi akan menahan kenaikan suku bunga.

Menurut analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Lee Young Jun, hal ini menciptakan potensi pertumbuhan pinjaman, peningkatan NIM, dan kualitas aset yang stabil. Tapi, emiten perbankan menghadapi tantangan likuiditas.

Hal ini dapat mempengaruhi kualitas aset. Tapi Lee yakin bank besar lebih mudah untuk menyesuaikan. Lee merekomendasikan beli saham BBNI dengan target Rp 11.450, dan BBCA dengan target Rp 30.000 per saham.

Suria merekomendasikan beli saham BBNI Rp 9.650, BMRI Rp 7.125, dan BBRI Rp 4.100 per saham. Sedangkan analis Narada Aset Manajemen merekomendasikan beli saham BBNI dengan target harga Rp 10.000 per saham, BMRI Rp 8.000 per saham, BBRI Rp 4.200 per saham dan BBCA Rp 30.000 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×