Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM) optimistis bisa membukukan pertumbuhan pendapatan 45%-50% tahun ini. Tahun lalu, DPUM mencatatkan pendapatan Rp 966,88 miliar.
Witjaksono, pendiri DPUM memprediksi, laba bersih bakal tumbuh 20% year on year (yoy) dari tahun sebelumnya Rp 90 miliar. Pada kuratal I-2017 lalu, laba DPUM mencapai Rp 50 miliar. "Jadi optimistis tahun ini pertumbuhannya sekitar 20%," kata dia di BEI, Senin (24/7).
Witjaksono menambahkan, kinerja akan semakin baik mengingat potensi industri perikanan sangat cerah. Apalagi DPUM akan menambah kapasitas produksi, produk, dan pasar. DPUM juga mencoba masuk ke pasar Eropa untuk mendongkrak kinerja perushaan.
Saat ini, DPUM sedang due diligence atau uji tuntas penilaian kinerja perusahaan untuk masuk ke pasar Benua Biru. DPUM perlu uji tuntas untuk mendapatkan European Union Number.
Jika izin tersebut sudah dikeluarkan, pasar Eropa akan melengkapi tujuan ekspor Dua Putra yang sudah ada. Sebelumnya, perusahaan sudah menambah tujuan ekspor baru ke tiga negara yaitu Amerika Serikat, India, dan Bahrain. Adapun pasar China, Jepang, Malaysia, Thailand, Vietnam dan Singapura merupakan pasar lama. Adapun produk-produk yang diekspor ke negara tersebut adalah ikan, baby octopus alias bayi gurita dan sotong.
Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, dengan ekspansi ekspor tahun lalu dan tahun ini, DPUM menargetkan kontribusi ekspor mencapai 60%. "Dalam rangka ekspansi tersebut DPUM menganggarkan capital expenditure (capex) sebesar Rp 700 miliar untuk ekspansi fasilitas produksi," ujar Nafan kepada KONTAN, Senin (24/7).
DPUM akan menggunakan belanja modal ini untuk membangun empat hingga lima mini plant termasuk cold storage di Maluku, Sulawesi Selatan, Pontianak dan Papua dengan kapasitas masing-masing antara 1.000 ton hingga 2.000 ton.
DPUM memiliki fasilitas pabrik dan cold storage di Pati dan Juwana, Jawa Tengah serta di Muara Baru, Jakarta. Fasilitas di Pati terdiri dari pabrik pengolahan dan cold storage berkapasitas 21.000 ton. Sedangkan untuk fasilitas Juwana dan Muara Baru hanya terdiri dari cold storage berkapasitas total 4.500 ton.
Nafan memperkirakan, pendapatan DPUM tahun ini bakal tumbuh 21% yoy menjadi Rp 1,17 triliun. Sedangkan untuk laba bersih bakal tumbuh sebesar 51% yoy menjadi Rp 118 miliar. Dengan prediksi ini, Nafan merekomendasikan buy saham DPUM dengan teget harga Rp 880.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News