kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba dan Pendapatan Arkora Hydro (ARKO) Kompak Naik pada Semester I


Kamis, 25 Agustus 2022 / 15:15 WIB
Laba dan Pendapatan Arkora Hydro (ARKO) Kompak Naik pada Semester I
ILUSTRASI. Aktivitas pekerja Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) milik PT Arkora Hydro Tbk (ARKO).


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) mencetak kinerja impresif sepanjang semester pertama 2022, dengan mencetak kenaikan laba bersih dan pendapatan.

Melansir laporan keuangan yang dipublikasikan Kamis (25/8), emiten penyedia energi baru terbarukan (EBT) ini membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 116,02 miliar pada semester pertama 2022. Jumlah ini meningkat 36% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 85,28 miliar.

Dari pendapatan tersebut, ARKO berhasil membukukan laba periode berjalan sebesar Rp 25,4 miliar pada semester pertama 2022. Realisasi ini melonjak hingga 69,66%, dari capaian di periode yang sama tahun 2021 yang hanya Rp14,9 miliar.

Direktur Utama ARKO, Aldo Artoko mengemukakan, peningkatan kinerja ini merupakan bukti dari fundamental perusahaan yang kuat. Hal ini didukung oleh sektor industri yang mempunyai masa depan yang  cerah. ARKO yakin proyek-proyek ramah lingkungan yang didukung pemerintah dan dunia ini akan terus bertambah sehingga bisa menghasilkan perkembangan yang sangat baik bagi shareholder ARKO.

Baca Juga: Prodia Widyahusada (PRDA) Dirikan Anak Usaha Baru dengan Modal Dasar Rp 1 Triliun

Untuk mendorong kinerja, ARKO tetap akan berfokus di bisnis EBT pasca transaksi penambahan kepemilikan saham di perseroan oleh PT United Tractors Tbk (UNTR), melalui PT Energia Prima Nusantara (EPN).

Menurut Aldo, transaksi penambahan kepemilikan saham ini sangat penting bagi ARKO. Sebab, UNTR yang merupakan bagian dari Grup Astra memiliki visi misi yang sama dengan ARKO dalam hal pengembangan EBT. Penambahan kepemilikan saham ini juga merupakan validasi bagi ARKO sebagai perusahaan yang mempunyai standar yang tinggi, sehingga bisa menggandeng perusahaan seperti   PT Astra International Tbk (ASII) dan UNTR.

Harapan ini tentunya didukung oleh kemampuan teknis, keuangan dan fundamental ARKO yang kuat.

“Kami optimistis fundamental ARKO ke depan makin solid. Optimisme ini didukung antara lain oleh kinerja ARKO yang kian membaik dari masa ke masa,” kata Aldo, Kamis (25/8).

Aldo meyakini, ARKO dapat menjaga dan mempertahankan tren kenaikan laba bersih hingga akhir tahun 2022.

“Kita melihat tren kenaikan laba bersih ini bisa terus dipertahankan sampai akhir tahun,” tandas dia

Selain dari 50 megawatt (MW) proyek yang sudah ada di dalam rencana pengembangan, ARKO tetap terus melaksanakan studi-studi untuk proyek-proyek berkapasitas di atas 30 MW untuk mulai dibangun dalam 3-4 tahun ke depan. ARKO akan menjalankan visi misinya untuk memaksimalkan potensi potensi energi baru terbarukan di Indonesia terutama potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil, terutama yang bisa membebani negara Indonesia dalam bentuk subsidi energi kelistrikan.

Baca Juga: Diduga Ada Kebocoran Data di Anak Usaha, Ini Kata Jasa Marga (JSMR)

Asal tahu, ARKO saat ini tengah mengerjakan konstruksi Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Yaentu di Poso, Provinsi Sulawesi Tengah dan PLTM Kukusan-2 di Provinsi Lampung. Proyek ini ditargetkan selesai pada 2023 dan 2024.

Dengan beroperasinya kedua proyek ini, ARKO bisa meningkatkan produksi listrik. Sehingga, ARKO akan memiliki cashflow yang baik untuk menopang rencana pengembangan perusahaan di masa depan sekaligus memberikan dividen kepada pemegang saham

ARKO saat ini mengoperasikan 17,4 MW pembangkit listrik ramah lingkungan dan sedang membangun 15,4 MW pembangkit listrik tenaga air. ARKO juga sudah memiliki proyek - proyek di masa depan yang siap dikembangkan untuk dibangun dengan total kapasitas sampai 50 MW.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×