Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah penurunan harga batubara, PT Bumi Resources Tbk mencatat penurunan pendapatan pada kuartal III tahun 2019.
Emiten dengan kode saham BUMI ini mencatat penurunan pendapatan sebesar 8,85% menjadi US$ 751,85 juta dibandingkan periode sama tahun 2018 yang sebesar US$ 824,85 juta.
Baca Juga: Hingga kuartal III-2019, penjualan batubara BUMI melejit 5% menjadi 63,1 juta ton
Mengutip Laporan Keuangan BUMI yang dilansir di BEI, Kamis (31/10) penurunan pendapatan BUMI berdampak signifikan pada laba bersih perseroan.
Tercatat laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk merosot 63% menjadi US$ 76 juta dibandingkan periode sama 2018 yang sebesar US$ 205,2 juta.
Padahal BUMI sudah berupaya menekan beban pokok penjualan yang turun 12,44% menjadi US$ 577 juta dibandingkan tahun lalu yang US$ 659 juta.
Director & Corporate Secretary Bumi Resources Dileep Srivastava mengatakan, meskipun penghasilan bersih BUMI anjlok 63% lebih rendah dari tahun lalu, tapi hal itu dapat dilihat dalam konteks kondisi ekonomi dan sektor global yang kurang mendukung pada tahun ini.
"Hal ini mengakibatkan berlanjutnya ketidakseimbangan dalam pasokan dan permintaan batubara serta harga yang lebih rendah," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Jumat (1/11).
Baca Juga: Berhasil cetak untung di kuartal 3 2019 pasca merugi, saham BRMS melejit 12%
Padahal menurutnya, volume penjualan BUMI meningkat tajam sebesar 5% menjadi 63.1MT vs 60.0MT tahun lalu, penjualan KPC juga naik 12% mencapai 45.5MT, namun penjualan Arutmin sebesar 17,6MT mengalami penurunan sebesar 9% year on year (yoy).
Selanjutnya, harga realisasi juga turun 11% ke level US$ 52,6 per ton lantaran kondisi ekonomi dan sektor industri batubara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News