kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba Bersih Turun, Simak Rekomendasi Saham Indocement (INTP)


Sabtu, 26 Maret 2022 / 10:39 WIB
Laba Bersih Turun, Simak Rekomendasi Saham Indocement (INTP)
ILUSTRASI. Semen Indocement Tunggal Prakarsa (INTP)


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) sebenarnya cukup baik di tahun 2021 silam. Perusahaan berhasil membukukan total volume penjualan sebesar 17,96 juta ton atau naik 5,0% secara tahunan di tahun lalu.

Naiknya volume penjualan berdampak pada kenaikan pendapatan. Pendapatan neto INTP tercatat mencapai Rp 14,77 triliun, tumbuh 4,14% year on year (yoy) daripada penjualan pada tahun 2020 yang senilai Rp 14,18 triliun.

Di sisi lain, sejumlah beban INTP turut mendaki. Salah satunya beban pokok pendapatan pada tahun lalu yang meningkat sebesar 6,3% dari semula Rp 9,07 triliun menjadi Rp 9,64 triliun. Kenaikan ini seiring peningkatan volume penjualan dan tingginya biaya energi, terutama dari harga batubara.

Dus, Indocement membukukan laba bersih senilai Rp 1,78 triliun di tahun lalu. Keuntungan emiten produsen semen merk Tiga Roda ini menurun tipis 0,99% dari realisasi laba bersih tahun 2020 sebesar Rp 1,80 triliun.

Baca Juga: Jurus Jitu Indocement (INTP) Menyiasati Kenaikan Harga Komoditas Energi

Laba bersih INTP sepanjang tahun lalu sudah sesuai dengan ekspektasi yang dipasang Analis Ciptadana Sekuritas Michael Filbery. Sementara realisasi pendapatan mencerminkan 98,1% dari estimasi Ciptadana Sekuritas, yang mana sedikit di bawah ekspektasi.

Michael menilai, emiten semen dihadapkan dengan harga batubara yang masih terus melonjak naik. Ini menjadi risiko utama untuk sektor semen.

Dia juga memiliki pandangan negatif terkait gross profit INTP di kuartal pertama 2022, karena adanya potensi naiknya biaya bahan bakar dan energi secara kuartalan.

Ciptadana Sekuritas sendiri menaikkan asumsi harga rata-rata batubara tahun ini ke level US$ 140 per ton dari sebelumnya US$ 100. Kenaikan ini dengan menimbang eskalasi Rusia-Ukraina.

Terlebih kondisi pasar dari semen domestik masih dalam kondisi kelebihan pasokan (oversupply). “Jadi setiap keputusan emiten semen untuk menaikkan harga jual per ton juga sensitif terhadap pelemahan market share-nya,” terang Michael.

 

Walau begitu, Michael mempertahankan rekomendasi beli saham INTP dengan target harga Rp 13.500. Jumat (25/3), saham INTP ditutup stagnan di level Rp 10.975.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×