kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba bersih semester I-2011 Chandra Asri melejit 15%


Senin, 26 September 2011 / 08:15 WIB
ILUSTRASI. Kementerian Keuangan merevisi aturan pinjaman dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) bagi pemda.


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kenaikan harga minyak bumi sepanjang semester pertama tahun ini menguntungkan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA). Kondisi tersebut mendorong kinerja keuangan perseroan ini meningkat.

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi TPIA, di semester satu 2011 emiten petrokimia ini mencetak pendapatan bersih US$ 1,14 miliar. Bandingkan dengan pendapatan di periode sama tahun sebelumnya yang mencapai US$ 949,11 juta.

Artinya, pendapatan anak usaha PT Barito Pacific Tbk (BRPT) ini naik sekitar 20%. "Meningkatnya pendapatan tersebut disebabkan kenaikan harga jual produk petrokimia, yang dipicu kenaikan harga minyak bumi," tutur Suryandi, Sekretaris Perusahaan sekaligus Direktur Hubungan Investor TPIA, dalam siaran pers tertulis, kemarin (25/9).

Kenaikan pendapatan ini mendorong laba bersih perseroan melonjak. TPIA mencetak laba bersih US$ 26,3 juta di semester satu 2011, lebih tinggi sekitar 15% dari laba bersih di paruh pertama 2010.

Untuk mempertahankan pertumbuhan kinerja, TPIA terus melakukan ekspansi, termasuk meningkatkan produksi. Saat ini TPIA tengah membangun pabrik butadiene pertama di Indonesia.

Pabrik ini akan memproduksi bahan baku plastik sebanyak 100.000 ton per tahun. Sedangkan nilai investasi pembangunan pabrik yang akan dikelola PT Butadiene Indonesia, salah satu anak usaha TPIA, mencapai sekitar US$ 120 juta.

Selain itu, TPIA juga berniat meningkatkan kapasitas produksi cracker, salah satu produk kimia yang diproduksi perseroan ini. Ekspansi ini merupakan bagian dari rencana TPIA setelah 30% sahamnya diakuisisi SCG Chemicals Co. Ltd.

TPIA berniat meningkatkan kapasitas produksi cracker menjadi satu juta ton per tahun. Saat ini, TPIA baru bisa memproduksi cracker 600.000 ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×