Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Akhir tahun tinggal menghitung hari. Manajemen PT Bukit Asam Tbk (PTBA) pun sudah memperkirakan angka akhir penjualan tahun ini. BUMN batubara ini mengestimasi penjualan minimal bisa meningkat sekitar 3% year-on-year (yoy).
Milawarma, Direktur Utama PTBA memperkirakan penjualan tahun ini ada di kisaran Rp 11,5 triliun hingga Rp 12 triliun. Angka ini meningkat sekitar 2,67%-7,6% dari pencapaian tahun lalu yang sebesar Rp 11,2 triliun.
Adapun, perkiraan penjualan tersebut lebih rendah dari estimasi awal, yaitu sebesar Rp 14 triliun. Adanya revisi ini menyusul adanya perombakan target penjualan batubara. Penjualan batubara tahun ini diperkirakan hanya berkisar 18 juta-19 juta ton.
Namun, berhubung sebagian besar kontrak penjualan batubara PTBA jangka panjang, yakni enam bulan hingga tiga tahun, jadi harga jual pun tidak berubah. Adapun, harga yang sudah di lock sebesar Rp 713.000 per ton.
"Botttom line masih bagus, margin laba bersih itu ada di kisaran 16%-17%," ujar Milawarma, Direktur Utama PTBA kepada KONTAN belum lama ini.
Dengan menggunakan angka optimis, maka, laba bersih PTBA tahun ini bisa mencapai Rp 2,04 triliun. Tetapi, jika menggunakan estimasi pesimis, maka laba bersih diperkirakan hanya akan ada di angka Rp 1,84 triliun.
Sebagai perbandingan, laba bersih PTBA tahun lalu sebesar Rp 1,82 triliun. Adapun, margin laba bersih sekitar 16,38%. Artinya, margin tahun ini tidak terlalu banyak berubah. Selain harga kontrak penjualan batubara jangka panjang, perseroan juga melakukan efisiensi.
Seperti, menggunakan listrik sendiri sebagai sumber energi. Perseroan juga menggunakan pelabuhan sendiri untuk pengiriman penjualan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News