Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) mencatatkan kinerja positif sepanjang 2021. Emiten properti ini berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 372,10 miliar, naik 36,62% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 272,29 miliar.
Pertumbuhan itu seiring kenaikan pendapatan perseroan menjadi Rp 1,19 triliun. Angka itu tumbuh 7,2% dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp 1,11 triliun.
Kontribusi pendapatan terbesar datang segmen real estat dengan penjualan tanah dan/atau tanah bangunan sebesar Rp 827,85 miliar, naik 37,86% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 600,46 miliar. Lalu penjualan ruko naik menjadi Rp 13,17 miliar dari sebelumnya Rp 11,82 miliar.
Masih di segmen real etate, penjualan tanah kavling MTLA turun 79,3% menjadi Rp 22,32 miliar. Kemudian, penjualan apartemen dan kantor juga turun 83,05% menjadi Rp 6,81 miliar.
Baca Juga: Martina Berto (MBTO) Tahan Penambahan Gerai Martha Tilaar Shop di Tahun 2022
Pada segmen hotel, MTLA mencatatkan pertumbuhan sebesar 20,58% menjadi Rp 75,97 miliar. Pada penyewaan ruang, perseroan mencatatkan penurunan 16,44% menjadi Rp 155,65 miliar.
Sisanya datang dari usaha lainnya yang berisikan jasa pemeliharaan, penagihan listrik, air, dan gas, serta lain-lain.
Beban langsung dan beban pokok pendapatan MTLA tercatat naik menjadi Rp 593,27 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 524,9 miliar. Walau begitu, perseroan masih mencatatkan pertumbuhan laba kotor sebesar 3,42% menjadi Rp 605,8 miliar.
Bottom line MTLA sendiri terdorong dari kemampuan perseroan menekan beban pemasaran sebesar 40,36% menjadi Rp 40,61 miliar. Lalu juga beban keuangan ditekan sebesar 29,09% menjadi Rp 16,6 miliar.
Baca Juga: Mitra Pinasthika (MPMX) Berencana Menjual 119,50 Juta Saham Treasury
Di sisi lain, perseroan mencatatkan kenaikan signifikan pada pos keuntungan dan kerugian lain-lain menjadi Rp 70,44 miliar. Pada tahun 2020, pos tersebut tercatat sebesar Rp 16,35 miliar.
Per 31 Desember 2021, MTLA mencatatkan total aset sebesar Rp 6,4 triliun atau naik 7,92% yoy. Rinciannya, jumlah liabilitas sebesar Rp 2 triliun dan jumlah ekuitas sebesar Rp 4,40 triliun. Keduanya, naik 8,1% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News