Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu anak usaha PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) yakni PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) berencana untuk menjual sebanyak 89,63 juta saham hasil buyback.
Natalia Lusnita, GM Corporate Communication & Sustainability MPMX menjelaskan, Mitra Pinasthika Mustika menjual saham buyback sesuai dengan periode buyback yang dilakukan di periode sebelumnya.
Dari total 119,50 juta saham, sebanyak 29,87 juta saham yang merupakan saham hasil buyback tahap kelima di tahun 2016 akan expired dalam waktu dekat. Selanjutnya sebanyak 89.63 juta saham yang merupakan saham hasil buyback tahap keenam periode 2017 dan 2018, rencananya akan dijual jika memang kondisi memungkinkan.
“Untuk harga penjualan, belum dapat ditentukan karena penjualan baru dapat dilakukan mulai dari 7 April 2022 nanti dan acuan harga akan mengacu kepada ketentuan POJK terkait buyback,” ujar Natalia kepada Kontan.co.id, Senin (4/4).
Baca Juga: Kinerja Mitra Pinasthika (MPMX) Meningkat pada Tahun Lalu, Ini Pendorongnya
Berdasarkan RTI, hingga penutupan perdagangan Senin (4/4) saham MPMX ditutup menguat 0,46% ke harga Rp 1.090 per saham.
Natalia menambahkan, pihaknya akan menggunakan dana dari hasil penjualan saham untuk beberapa rencana bisnis MPMX. Tapi, dia belum dapat menjelaskan lebih rinci rencana penggunaan dana penjualan saham tersebut.
Pada tahun ini, MPMX juga optimistis mencetak pertumbuhan kinerja. Perekonomian nasional yang mulai mengalami pemulihan sejak tahun 2021 yang diikuti dengan perbaikan kinerja di berbagai industri, termasuk otomotif dan transportasi.
Baca Juga: Pendapatan Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) Ditargetkan Naik 15% Tahun Ini
Mitra Pinasthika membukukan pendapatan konsolidasi senilai Rp 12,9 triliun. Pendapatan emiten ini naik 15% ketimbang tahun sebelumnya. Dengan kenaikan pendapatan tersebut, MPMX meraih laba bersih sebesar Rp 412 miliar, melesat 208% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Seiring dengan pemulihan ekonomi, Natalia menambahkan MPMX mencatat adanya peningkatan permintaan. Salah satunya permintaan atas rental mobil dan driver service.
“Kami juga melihat bahwa bisnis online terutama sejak pandemi menjadi semakin marak, transportasi logistik juga semakin bertumbuh, ini pun memberi peluang untuk bisnis rental kendaraan,” ungkapnya.
Natalia bilang, rental mobil menjadi salah satu opsi yang lebih baik dibandingkan dengan kendaraan umum, karena memberikan mobilitas pribadi yang lebih aman terutama di masa pandemi ini. Ia menuturkan saat ini tingkat utilisasi armada MPMX meningkat dari 90% menjadi 94%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News