kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Laba bersih melesat 157% di kuartal I-2020, ini penjelasan Darma Henwa (DEWA)


Selasa, 16 Juni 2020 / 13:00 WIB
Laba bersih melesat 157% di kuartal I-2020, ini penjelasan Darma Henwa (DEWA)
ILUSTRASI. Jajaran direksi Darma Henwa (DEWA)


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

Selain itu, pendapatan DEWA juga disumbangkan dari jasa pertambangan non-batubara. Meski kontribusi pendapatan dari jasa ini belum memberikan porsi signifikan, namun strategi perusahaan dalam pengembangan bisnis ke jasa pertambangan non-batubara sudah berjalan dengan baik.

Proyek jasa pertambangan non-batubara yang berkontribusi terhadap pendapatan DEWA yaitu proyek jasa pengawasan pengerjaan konstruksi smelter milik PT Citra Palu Minerals, proyek pembuatan akses jalan, penambangan boxcut, dan uji industrial pengolahan mineral emas di tambang milik PT Aneka Tambang Tbk.

“Dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat di masa pandemi Corona, DEWA terus berupaya untuk menjaga dan meningkatkan kinerja operasional, baik di jasa pertambangan batubara, maupun non-batubara,” sebut Mukson.

Apalagi, di kuartal pertama lalu, DEWA juga memperoleh proyek baru pada pertambangan lead-zinc di Dairi, Sumatra Utara, milik PT Dairi Prima Mineral (DPM). Proyek ini memiliki lingkup pekerjaan yakni earthworks, sipil/konstruksi, serta instalasi mekanikal dan elektrikal senilai US$ 23,5 juta.

Baca Juga: Darma Henwa (DEWA) berupaya lanjutkan ekspansi jasa tambang non batubara

DEWA juga mendapat tambahan pekerjaan berupa pembangunan retaining wall serta jalan tambang dan site leveling di tambang milik DPM tersebut.

Mukson menambahkan, akselerasi kinerja DEWA juga terlihat dari serapan belanja modal atau capital expenditure (capex). Sejak Januari hingga Maret 2020, DEWA menyerap capex sebesar US$ 20,22 juta atau meningkat 414,22% (yoy) dibandingkan US$ 3,93 juta di periode yang sama di tahun 2019.

“Dana capex ini sebagian besar digunakan untuk penambahan serta perbaikan mesin dan peralatan untuk mendukung operasional tambang,” ungkap Mukson.

Dari sisi produksi, DEWA mencatatkan pertumbuhan produksi batubara di kuartal pertama 2020. Pengupasan tanah (overburden removal) mengalami kenaikan 27,78% menjadi 31,84 juta bcm dibandingkan 24,92 juta bcm di kuartal pertama 2019. Lalu, coal delivery DEWA tumbuh 19,43% (yoy) dari 3,54 juta ton ke posisi 4,23 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×