Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mencetak kinerja positif di kuartal I 2023. Pendapatan dan laba bersih emiten farmasi ini masing-masing tumbuh 12,1% dan 2,5% secara tahunan (YoY).
Analis BRI Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto mengatakan, pendapatan KLBF didukung oleh divisi obat resep yang naik 27,5% YoY, produk kesehatan 9,5% YoY, distribusi 8,5% YoY, dan nutrisi 6,4% YoY. Sebagian besar divisi meningkatkan rata-rata harga jual (ASP) pada produk-produk tertentu mulai dari 3% hingga 5%.
"Dikombinasikan dengan bauran produk yang lebih baik, ASP yang lebih tinggi mendukung margin laba kotor sebesar 40,9%," ungkap Natalia dalam riset, Rabu (3/5).
Baca Juga: Sinarmas Sekuritas Memangkas Target Harga Saham Kalbe Farma (KLBF), Ini Alasannya
Dia menambahkan, dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, semua divisi melaporkan peningkatan margin kotor. Namun, secara tahunan sebagian besar divisi melaporkan margin yang lebih rendah karena biaya input yang lebih tinggi.
Meski begitu, kerugian kurs sebesar Rp 34,5 miliar dan persediaan yang dihapuskan senilai Rp 34 miliar untuk obat Covid-19 memberikan tekanan pada laba bersih. Sehingga secara kuartalan laba bersih KLBF turun 4,6%.
"Laba bersih kuartal I 2023 mencerminkan 22% dari proyeksi 2023 estimasi konsensus kami, yaitu sedikit di bawah. Pada tahun-tahun sebelumnya, kuartal I menyumbang 24%-25% dari total pendapatan sepanjang tahun," papar Natalia.
Baca Juga: Punya Prospek Positif pada 2023, Simak Rekomendasi Saham Kalbe Farma (KLBF)
Untuk tahun ini, Natalia memperkirakan KLBF akan membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 11,4% YoY menjadi Rp 31,21 triliun. Ini didukung oleh pertumbuhan yang solid pada obat resep yang didukung oleh pertumbuhan yang lebih solid dari obat generik tanpa merek dagang dan konsolidasi bisnis Sanofi. Lalu diikuti oleh pertumbuhan produk nutrisi dan kesehatan konsumen.
Dengan bauran produk yang lebih baik dan bahan baku yang lebih stabil, BRI Danareksa memperkirakan sedikit peningkatan pada margin laba kotor 2023 menjadi 40,8%. "Dengan efisiensi yang berkelanjutan, kami memperkirakan pertumbuhan laba bersih sebesar 12,5% YoY menjadi Rp 3,8 triliun.
Natalia mempertahankan rekomendasi buy KLBF dengan target harga Rp 2.400 per saham. Pada penutupan perdagangan Kamis (15/6) pukul 15.35 WIB, harga saham KLBF stagnan di Rp 2.050 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News