Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Tekanan terhadap kinerja PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) terus berlanjut. Hingga akhir kuartal III-2013, ITMG hanya mampu membukukan laba bersih sebesar US$ 184,33 juta. Jumlah itu melorot hingga 49,72% dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 366,63 juta. Alhasil, laba bersih per saham ITMG ikut menciut menjadi US$ 0,16 dari US$ 0,32 di kuartal III-2012.
Hal itu tidak terlepas dari penurunan kinerja penjualan batubara. Hingga September 2013, penjualan bersih ITMG merosot 8,31% dari US$ 1,78 miliar menjadi US$ 1,63 miliar.
Penjualan ke beberapa kawasan terlihat melemah. Misalnya saja, di kawasan utama Asia Timur seperti Taiwan, China, Hong Kong, dan Korea. Kontribusi area ini senilai US$ 668,86 juta, turun 13,53%.
Penjualan batubara ke beberapa negara lainnya, seperti India, juga masih melempem, dari US$ 93,9 juta menjadi hanya US$ 40,155 juta. Namun, ada beberapa area, seperti Eropa dan Swiss, yang menjadi target baru penjualan batubara ITMG.
Dalam laporan keuangan September 2013, manajemen ITMG mengatakan, berkomitmen untuk menjual 50,8 juta ton batubara ke beberapa pembeli. Pengiriman batubara tersebut akan secara periodik mulai 2013-2021.
Kinerja ITMG pun tergerus biaya yang membengkak. Sepanjang sembilan bulan 2013, harga pokok penjualan naik menjadi US$ 1,24 miliar, dari sebelumnya US$ 1,19 miliar. Pos keuangan ini mencakup biaya penambangan, transportasi batubara, dan biaya produksi lainnya.
Tak heran, laba kotor ITMG juga menciut 34,28% menjadi US$ 382,82 juta. Sementara, total beban penjualan meningkat 99,24% menjadi US$ 129,27 juta.
Efek penurunan kinerja ITMG langsung berimbas pada posisi kas dan setara yang terus menciut. Dalam sembilan bulan di tahun ini, kas setara kas ITMG sebesar US$ 418,21 juta, dari sebelumnya US$ 631 juta. Soalnya, ada efek perubahan nilai kurs pada kas setara kas yang naik menjadi US$ 9,3 juta dari sebelumnya US$ 555.000.
Rajin bagi dividen
Meski kinerja ITMG masih tertekan, analis MNC Securities Reza Nugraha masih percaya ITMG memiliki prospek yang bagus dalam jangka panjang. Soalnya, struktur beban keuangan ITMG lebih efisien dibandingkan emiten batubara lain.
Eksposur utang ITMG juga dinilai masih terjaga. Total liabilitas ITMG per kuartal III sebesar US$ 488,287 juta. Sementara total ekuitas US$ 1,016 miliar.
Sentimen positif yang menurut Reza bisa mempengaruhi pergerakan harga saham ITMG adalah pembagian dividen. Manajemen ITMG rajin membagikan dividen. Pada 15 November nanti, ITMG akan membayar dividen Rp 1.014 per saham atau sebesar Rp 1,14 triliun. "Kenaikan harga saham belakangan ini juga disebabkan karena faktor pembagian dividen ini," ujar Reza.
Analis JP Morgan Stevanus Juanda bahkan memproyeksikan, pada April 2014 ITMG akan kembali membagi dividen Rp 1.063. "Kami percaya investor bisa meraup dividen yield 6% dalam enam bulan ke depan," kata dia, dalam riset 21 Oktober 2013. Karena itu, dia masih merekomendasikan neutral untuk saham ITMG dengan target Rp 35.000 sampai Desember 2014.
Selasa (12/11), harga saham ITMG ditutup naik 4,75% menjadi Rp 32.000 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News