kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45983,02   -7,36   -0.74%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba bersih Intiland kuartal I-2018 naik 178%


Kamis, 17 Mei 2018 / 20:00 WIB
Laba bersih Intiland kuartal I-2018 naik 178%
ILUSTRASI. RUPS PT Intiland Development Tbk


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intiland Development Tbk (DILD) berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja selama kuartal I 2018. Perusahaan membukukan laba bersih Rp 112,8 miliar, atau meningkat 178% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan laba bersih itu sejalan dengan peningkatan pendapatan usaha sebesar 78% year on year (yoy) menjadi Rp 709,2 miliar.

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland, Archied Noto Pradono mengungkapkan, lonjakan pendapatan usaha terutama berasal dari peningkatan pengakuan pendapatan dari segmen pengembangan kawasan perumahan. Kontribusi kenaikan bersumber dari pengakuan penjualan unit-unit rumah di kawasan perumahan, yakni Graha Natura di Surabaya dan Serenia Hills di Jakarta Selatan.

“Awal tahun ini menjadi momentum yang baik bagi pertumbuhan sektor properti. Meskipun konsumen dan pasar masih cenderung mengambil sikap wait and see, tapi kami yakin tahun ini kondisinya akan membaik. Kebutuhan pasar terhadap produk properti yang bagus akan tetap ada, baik untuk tujuan investasi maupun yang digunakan sendiri,” kata Archied dalam keterangan resmi, Kamis (17/5).

Berdasarkan segmen pengembangannya, kawasan perumahan menjadi kontributor pendapatan usaha terbesar pada triwulan pertama 2018 yaitu mencapai Rp373,3 miliar atau sebesar 53%. Pencapaian ini melonjak 672% dibandingkan perolehan periode yang sama tahun 2017.

Kontribusi terbesar berikutnya berasal dari segmen pengembangan mixed use & high rise yang tercatat Rp197,4 miliar atau 28% dari total pendapatan. Jumlah tersebut meningkat 24% dari pencapaian triwulan I 2018.

Segmen properti investasi yang merupakan sumber pendapatan berkelanjutan (recurring income) berkontribusi 19% atau senilai Rp 138,5 miliar. Pendapatan ini naik 37,6% dari tahun lalu. Meningkatnya kontribusi recurring income, menurut Archied, terutama disebabkan kenaikan pendapatan usaha dari perkantoran sewa, kawasan industri, serta pengelolaan sarana dan prasarana.

“Kinerja penjualan Intiland di triwulan pertama tahun ini cukup bagus dengan membukukan marketing sales Rp 966 miliar. Namun hasil penjualan tersebut, khususnya dari segmen mixed use & high rise belum bisa dibukukan sebagai pendapatan usaha, karena menunggu progres pembangunan,” kata Archied.

Mempertimbangkan hasil pencapaian di awal tahun ini, perseroan optimistis pasar properti nasional akan tetap tumbuh. Manajemen DILD masih akan mempertahankan sejumlah strategi kunci yang bersifat konservatif guna mengantisipasi dan menghadapi kondisi tersebut.

Sebagai upaya untuk menjaga dan mempertahankan pertumbuhan usaha, perseroan akan mengandalkan pertumbuhan secara organik maupun dengan menjalin kerja sama strategis dengan investor. Strategi ini ditempuh antara lain melalui peluncuran sejumlah proyek baru maupun pengembangan dari proyek-proyek properti yang telah berjalan.

“Setiap melakukan investasi untuk pengembangan proyek baru, kami tetap melakukan secara hati-hati dengan tetap melihat dinamika arah dan kondisi pasar. Pelaku industri properti perlu membangun keyakinan secara kolektif, sehingga bisa menciptakan iklim investasi yang kondusif,” tutur Archied.

DILD optimistis kondisi pasar properti nasional akan bergerak membaik pada tahun ini. Stabilitas iklim investasi dan masih tingginya tingkat kebutuhan pasar menjadi salah satu indikantor penting prospek industri properti nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×