kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Fokus ekspansi, Intiland tak bagi dividen dari laba 2017


Jumat, 20 April 2018 / 17:07 WIB
Fokus ekspansi, Intiland tak bagi dividen dari laba 2017
RUPS PT Intiland Development Tbk


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intiland Development Tbk (DILD) ingin fokus melakukan ekspansi bisnis pada tahun ini, dengan berencana meluncurkan dua proyek baru dan merilis pengembangan baru di proyek eksisting. Oleh karena itu, perseroan memutuskan tidak akan membagikan dividen dari hasil laba tahun buku 2017.

Keputusan tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang digelar pada Jumat (20/4).

Direktur Penanaman Modal dan Investasi DILD Archied Noto Pradono mengatakan, seluruh laba bersih yang dibukukan akan digunakan untuk menambah modal kerja seiring dengan kondisi perusahaan yang berkembang pesat. “Kami perlu memperkuat modal kerja untuk pengembangan usaha,” ungkapnya usai RUPS.

Sepanjang 2017, DILD mencatatkan laba bersih Rp 297,49 miliar, turun 0,4% dari laba bersih tahun 2016 yang sebesar Rp 298,8 miliar. Perlambatan laba bersih sejalan dengan penurunan pendapatan usaha. Tahun lalu, pendapatan Intiland sejumlah Rp 2,20 triliun, turun 3,2% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,27 triliun. Di sisi lain, beban bunga membengkak 38,3% dari Rp 173,8 miliar menjadi Rp 240,4 miliar pada 2017.

Selain memutuskan penggunakan laba bersih, RUPS juga menyetujui perubahan susunan direksi Intiland. Direktur perseroan Utama Gondokusumo menempati posisi baru sebagai Wakil Direktur Utama dan Chief Operating Officer. Kemudian, RUPS mengangkat Permadi Indra Yoga sebagai direktur.

Selain menyetujui agenda RUPS Tahunan, pemegang saham juga menyetujui rencana perseroan untuk menerbitkan obligasi global dengan nilai maksimal US$ 250 juta dalam kurun waktu dua tahun.

Rencana penerbitan obligasi dalam bentuk dollar AS merupakan langkah perseroan untuk mengatur keragaman profil sumber pembiayaan strategis seiring dengan usaha perseroan yang tumbuh pesat. “Dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk menambah modal kerja dan refinancing sebagian utang,” ungkap Archied.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×