kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Laba bersih INDF naik, namun margin laba menyusut


Selasa, 28 Agustus 2012 / 16:06 WIB
Laba bersih INDF naik, namun margin laba menyusut
ILUSTRASI. WSKT merestrukturisasi utang senilai Rp 19,3 Triliun. KONTAN/Baihaki/14/04/2021


Reporter: Astri Kharina Bangun |

JAKARTA. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 6,5% menjadi Rp 1,68 triliun pada semester kedua 2012, dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 1,58 triliun. Pertumbuhan ini dipicu kenaikan penjualan bersih konsolidasi sebesar 12,5% menjadi Rp 24,58 triliun.

Direktur Utama Indofood Sukses Makmur Anthoni Salim memaparkan Grup Produk Konsumen Bermerek (CBP) yang terdiri dari divisi mi instan, susu, penyedap makanan, makanan ringan, dan makanan khusus berkontribusi sebesar 44% terhadap penjualan konsolidasi.

Kelompok usaha yang lain, yakni Bogasari, Agribisnis, dan Distribusi masing-masing menyumbang 24%, 24%, dan 8%.

"Total penjualan Bogasari meningkat 5,2% terutama disebabkan naiknya volume penjualan tepung terigu meskipun harga jual rata-rata menurun seiring turunnya harga gandum dunia," kata Anthoni, Selasa (28/8).

Sementara itu, kendati harga komoditas melandai, grup Agribisnis tetap tumbuh karena penjualan CPO, serta produk minyak goreng dan lemak nabati bertambah.

Sedangkan grup distribusi meningkat seiring pertumbuhan penjualan grup CBP.

Margin laba menyusut

Kenaikan laba bersih sejalan dengan kenaikan laba bruto menjadi Rp 6,72 triliun, dari Rp 6,32 triliun setahun lalu.

Akan tetapi, marjin laba bruto menyusut dari 28,9% menjadi 27,4% karena pelemahan kinerja divisi perkebunan akibat penurunan harga sawit dan karet. Sementara margin laba bersihnya pun turun menjadi 6,9%.

Margin laba usaha INDF juga menurun menjadi 14,5% dari 15,9% lantaran beban usaha yang meningkat. Ini menjadikan laba usaha INDF tahun ini hanya tumbuh 2,6% menjadi Rp 3,57 triliun di semester I.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×