kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.299.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.707   -11,00   -0,07%
  • IDX 8.395   57,53   0,69%
  • KOMPAS100 1.168   8,20   0,71%
  • LQ45 854   5,85   0,69%
  • ISSI 291   2,33   0,81%
  • IDX30 444   1,43   0,32%
  • IDXHIDIV20 513   2,30   0,45%
  • IDX80 132   1,04   0,80%
  • IDXV30 138   1,56   1,14%
  • IDXQ30 141   0,50   0,35%

Laba bersih DGIK tergerus 7,6% tahun lalu


Kamis, 02 April 2015 / 15:09 WIB
Laba bersih DGIK tergerus 7,6% tahun lalu
ILUSTRASI. Simak 5 Manfaat Face Mist untuk Kulit, Jadi Segar dan Lembab!


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Laba bersih PT Nusa Kontruksi Enjiniring Tbk (DGIK) tergerus sepanjang 2014 meskipun pendapatan perseroan tumbuh signifikan. Penyebabnya, beban perseroan baik pinjaman maupun beban pajak penghasilan membengkak dibanding tahun sebelumnya.

Berdasarkan laporan keuangan DGIK tahun 2014, laba bersih emiten kontruksi ini turun 7,6% secara year on year (yoy) menjadi Rp 61,06 miliar dari sebelumnya Rp 66,1 miliar. Akibatnya laba per saham atau earning per share (EPS) DGIK turun menjadi Rp 11,06 dari 2013 sebesar Rp 11,97.

Laba bersih turun walau pendapatan bersih perseroan tumbuh signifikan 40% menjadi Rp 2,03 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,45 triliun. Laba proyek ventura bersama (KSO) juga meningkat menjadi Rp 18,47 miliar dari Rp 626 juta di tahun 2013. Sehingga laba usaha masih meningkat menjadi Rp 145,7 miliar dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 80,57 miliar.

Laba bersih perseroan tergerus lantaran beban pinjaman meningkat menjadi Rp 26,2 miliar dari sebelumnya Rp 20,3 miliar dan rugi selisih kurs  sebesar Rp 3,69 miliar dari sebelumnya masih tercatat untung Rp 20,88 miliar. Alhasil, beban bersih lain-lain tercatat Rp 23,75 miliar.

Untuk beban pajak penghasilan meningkat tajam menjadi Rp 60,95 miliar dibanding tahun sebelumnya Rp 44,23 miliar.

Total aset DGIK per akhir Desember 2014 menurun menjadi Rp 2,045 triliun dibanding periode yang sam tahun sebelumnya yakni Rp 2,1 triliun. Jumlah liabilitas perseroan menurun dari Rp 1,04 triliun menjadi Rp 940,3 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×