Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Ina Perdana Tbk (BINA) mencatat penurunan signifikan pada laba bersih sepanjang tahun 2024.
Berdasarkan laporan keuangan tahunan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip pada Selasa (8/4), emiten bank milik Grup Salim ini mengantongi laba bersih sebesar Rp 81,85 miliar, anjlok 60,6% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 207,88 miliar.
Kinerja laba yang melemah ini terjadi meski pendapatan bunga tumbuh 9,4% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 1,89 triliun dari sebelumnya Rp 1,73 triliun pada 2023.
Namun, lonjakan beban menjadi penekan utama kinerja keuangan. Beban bunga dan tercatat naik 15,7% menjadi Rp 1,18 triliun, dibandingkan Rp 1,02 triliun pada tahun sebelumnya.
Baca Juga: AKR Corporindo (AKRA) Percaya Diri Raih Kinerja Positif pada 2025
Sementara itu, beban umum dan administrasi ikut terkerek 21,7% menjadi Rp 450,96 miliar dari Rp 370,56 miliar di 2023.
Dari sisi neraca, total aset Bank INA naik tipis 0,2% menjadi Rp 24,44 triliun, dibandingkan Rp 24,38 triliun pada akhir 2023. Adapun total kewajiban tercatat sedikit turun 0,2% menjadi Rp 20,82 triliun.
Di sisi arus kas, aktivitas operasi mencatat perbaikan tajam. Arus kas bersih dari aktivitas operasi meningkat 1.460% menjadi Rp 1,13 triliun dari sebelumnya hanya Rp 72,81 miliar pada 2023.
Sebaliknya, arus kas dari aktivitas investasi memburuk, berubah menjadi penggunaan kas sebesar Rp 2,27 triliun, padahal tahun sebelumnya masih mencatat penerimaan sebesar Rp 467,06 miliar.
Pada perdagangan hari ini, per pukul 13.19 WIB, saham BINA terkoreksi 1,38% di angka Rp 4.290 per lembar. Namun, sejak awal tahun ini harga saham BINA naik 2,39%.
Baca Juga: Indah Kiat (INKP) Raih Laba US$ 424,3 Juta di Tahun 2024
Selanjutnya: Bakal Pilih Presiden di 3 Juni, Ini Para Politikus yang Incar Posisi Presiden Korea
Menarik Dibaca: Harga Emas Dunia Rebound Setelah Tiga Hari Melorot
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News