Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP, anggota indeks Kompas100) mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 95,3% secara tahunan menjadi Rp 10,5 miliar pada paruh pertama tahun ini. Padahal, pada periode sama tahun sebelumnya, LSIP masih mencatatkan laba bersih Rp 224,9 miliar.
Pada paruh pertama tahun ini, LSIP juga mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 9,5% year on year (yoy), dari Rp 1,76 triliun menjadi Rp 1,6 triliun.
Baca Juga: Rugi Rp 310,18 miliar di semester I, ini yang akan dilakukan Salim Ivomas (SIMP)
Presiden Direktur LSIP Benny Tjoeng mengatakan penurunan kinerja perusahaannya pada semester I-2019 disebabkan penurunan harga produk kelapa sawit.
“Penurunan pada semester I-2019 semata-mata disebabkan oleh harga jual. Dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, harga jual CPO turun 16% dan palm kernel turun 46%,” kata dia di Jakarta, Rabu (21/8). Maklum saja, produk kelapa sawit berkontribusi sebesar 92% terhadap penjualan LSIP.
Meskipun begitu, volume penjualan LSIP masih tergolong stabil. Pada paruh pertama tahun ini, penjualan CPO LSIP naik 8,6% yoy menjadi 185.795 ton. Begitu juga dengan penjualan palm kernel (inti sawit) yang naik 22,6% yoy menjadi 52.191 ton.
Baca Juga: Arus kas defisit, Adhi Karya (ADHI) akan lakukan anjak piutang senilai Rp 1 triliun
Kenaikan volume penjualan ini didorong oleh produksi tandan buah segar (TBS) inti LSIP yang naik 3,2% yoy menjadi 657.162 ton per Juni 2019.
Oleh karena itu, menurut dia, LSIP akan tetap kompetitif di tengah kondisi industri perkebunan yang menantang. “Kami akan terus memperkuat posisi keuangan perusahaan dan berfokus pada praktik-praktik agrikultur yang baik sehingga dapat mendukung upaya-upaya untuk mengatasi tantangan masa depan,” ucap Benny.