kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Laba bersih ADMF naik 21% menjadi Rp 1,47 triliun di 2010


Senin, 07 Februari 2011 / 10:50 WIB
Laba bersih ADMF naik 21% menjadi Rp 1,47 triliun di 2010
ILUSTRASI. Kembangkan produk biofarma, Kalbe Farma gandeng perusahaan dari Eropa


Reporter: Adisti Dini Indreswari, KONTAN | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) mencatatkan kinerja bagus sepanjang 2010. Pada periode tersebut, ADMF mengantongi laba bersih senilai Rp 1,47 triliun. Jumlah ini meningkat 21% dari laba bersih 2009 sebesar Rp 1,21 triliun.

Meski laba bersihnya tumbuh, pendapatan ADMF pada tahun lalu melorot tipis 1,2% menjadi Rp 3,89 triliun. Meski demikian, anak perusahaan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) ini, berhasil menekan berbagai beban perusahaan sebesar 13,97% menjadi Rp 1,97 triliun.

ADMF juga mencatatkan laba bersih per saham senilai Rp 1.468, atau naik 21,12% dari perolehan tahun 2009. Direktur ADMF, Hafid Hadeli, menjelaskan, secara umum kenaikan laba bersih perusahaannya didorong oleh pertumbuhan industri pembiayaan mobil dan sepeda motor yang lumayan tinggi pada tahun lalu.

Selama 2010, ADMF berhasil menyalurkan pembiayaan baru senilai Rp 25,9 triliun. Jumlah tersebut meningkat sekitar 78,6% dari nilai pembiayaan tahun 2009.

Perincian pembiayaan 2010 meliputi 66,41% atau senilai Rp 17,2 triliun disalurkan untuk sepeda motor. Sisanya 33,59% atau senilai Rp 8,7 triliun dikucurkan untuk pembiayaan mobil. Per 31 Desember 2010, total aset ADMF tercatat senilai Rp 7,59 triliun, atau menanjak 75,55% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2009.

Hafid memproyeksikan pertumbuhan penyaluran pembiayaan 2011 akan lebih rendah dari tahun lalu, yaitu hanya naik 10%. Angka ini kurang lebih sama dengan estimasi pertumbuhan pembiayaan industri mobil dan sepeda motor di tahun ini. "Kami cukup konservatif. Tahun ini pertumbuhannya memang tidak sebesar tahun lalu," ujar Hafid.

Demi menyokong pembiayaan, selain mengandalkan joint financing BDMN, ADMF juga berniat menerbitkan obligasi senilai Rp 3 triliun. Surat utang ini akan meluncur bertahap sepanjang tahun ini.

Komposisi penyaluran pembiayaan ADMF juga tidak akan jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu 65% untuk motor dan 35% untuk mobil. Sejak awal pendiriannya, ADMF lebih fokus menggarap bisnis pembiayaan pembelian motor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×