Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencatat laba bersih konsolidasian sebesar Rp 29,7 triliun pada semester pertama tahun 2024. Pencapaian ini menunjukkan kenaikan sebesar 0,95% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Namun, kinerja saham BBRI mengalami koreksi pasca-pemaparan laporan keuangan tersebut. Pada penutupan perdagangan bursa pada Kamis 25 Juli 2024, saham BBRI turun sekitar 1,67% menjadi Rp 4.700 per saham.
Bahkan, pada sesi pertama perdagangan Kamis, 25 Juli, saham BBRI sempat mengalami penurunan lebih dalam hingga 2,51%, mencapai level Rp 4.660 per saham.
Baca Juga: Yuk, Intip Besaran Gaji dan Tantiem Para Bos BRI
Meski demikian, pada perdagangan Jumat, 27 Juli, harga saham BBRI rebound menjadi Rp 4.760 per saham, naik 1,28%.
Menurut Investment Analyst Lead Stockbit, Rahmanto Tyas Raharja, kinerja BBRI pada kuartal II-2024 tidak memenuhi ekspektasi. Laba bersih sepanjang enam bulan pertama tahun ini tercatat 48% di bawah estimasi konsensus untuk tahun 2024.
Rahmanto mengungkapkan bahwa penurunan Net Interest Margin (NIM) dipengaruhi oleh pembengkakan biaya dana, credit cost, dan perbaikan kualitas aset.
Selain itu, pertumbuhan kredit cenderung beralih ke segmen korporasi. Ia juga menyoroti adanya potensi penyesuaian sekali saja yang dapat mempengaruhi NIM pada semester kedua 2024.
Sementara itu, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menilai bahwa kinerja BBRI masih sesuai dengan ekspektasi pasar.
Baca Juga: Strategi Perbankan Menjaga Kualitas Kredit UMKM di Tengah Tingginya Kredit Macet
Meskipun ada peningkatan kredit macet, situasinya belum tergolong parah. Nico menyebutkan bahwa perlambatan kinerja masih bisa ditoleransi dan menilai mitigasi risiko serta pencadangan BRI cukup baik.
Ia juga optimistis bahwa sentimen positif di sisa tahun ini, termasuk kemungkinan pergantian pemerintahan, dapat mendukung kinerja BRI.
Head of Research RHB Sekuritas Indonesia, Andrey Wijaya, sependapat dengan pandangan tersebut. Ia menyatakan bahwa kinerja BBRI di semester pertama 2024 sejalan dengan ekspektasinya dan berharap perbaikan di sisa tahun ini.
Baca Juga: Risiko Segmen UMKM Naik, BRI Atur Ulang Komposisi Kredit
Andrey mengharapkan penurunan biaya kredit pada semester kedua serta perbaikan rasio Non-Performing Loan (NPL) yang telah mulai terlihat pada Juni 2024, meskipun ada kenaikan dibandingkan tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News