Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Darmawan Junaidi, Direktur Utama Bank Mandiri mengatakan, penurunan laba bersih tahun ini sudah pasti akan terjadi karena pandemi. " Sesuai arahan POJK 11, kita sudah lakukan restrukturisasi. Sehingga pengakuan bunga tidak dicatatkan tahun ini, yang dicatat hanya yang betul-betul cash basic," katanya saat konferensi pers hasil RUPSLB Bank Mandiri secara virtual, Rabu (20/10).
Agar penurunan laba tidak terlalu dalam, Bank Mandiri akan mendorong fee based income (FBI) dan melakukan efisiensi. Darmawan bilang, FBI akan didorong dari transaksi-transaksi nasabah dari core bisnis perseroan di segmen wholesale melalui platform digital. Transaksi lewat platform digital itu juga akan berimbas pada efisiensi operasional.
Ke depan, Bank Mandiri juga akan banyak melakukan terobosan dengan menggandeng fintech sehingga tercipta efisiensi. Layanan yang selama ini dilakukan lewat cabang bisa dilakukan. lewat terobosan yang akan dilakukan tersebut.
Baca Juga: Punya nakhoda baru, ini fokus bisnis Bank Mandiri selanjutnya
Sementara Bank BRI akan menjaga kinerja dengan tetap tumbuh secara selektif di segmen UMKM khususnya Mikro dan sektor tidak terdampak Covid-19 seperti pertanian, perdagangan sembako dan kesehatan di tengah pandemi ini. Dengan begitu, kata Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI, pendapatan bunga masih meningkat diiringi kualitas kredit yang terjaga.
Selain itu, BRI akan melakukan efisiensi biaya dana dengan fokus menghimpun dana murah dan meningkatkan FBI dengan kenaikan transaksi nasabah melalui e-banking dan agen Brilink (branchless banking).
Haru menambahkan, secara umum kinerja keuangan BRI di tahun 2020 ini mengalami tekanan akibat pandemi Covid-19. Namun, ia memproyeksi kinerja keuangan BRI akan membaik dari posisi Agustus seiring mulai berjalannya aktivitas ekonomi masyarakat.
Selanjutnya: Ini 5 bank yang memasang bunga deposito paling tinggi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News