kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba Astra Graphia (ASGR) Melesat 74% di Semester I 2022, Simak Rekomendasi Analis


Selasa, 02 Agustus 2022 / 20:28 WIB
Laba Astra Graphia (ASGR) Melesat 74% di Semester I 2022, Simak Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Astragraphia hadirkan mesin printing terbaru dengan target penjualan 200 unit di tahun 2019. Laba Bersih Naik 74% di Semester I, Simak Strategi Bisnis dan Rekomendasi Astra Graphia (ASGR)


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan bersih PT Astra Graphia Tbk atau Astragraphia (ASGR) turun tipis sepanjang Semester I-2022. Meski begitu, emiten Group Astra di lingkup bisnis printing dan digital services ini mampu meraih lonjakan laba bersih.

Merujuk laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia, ASGR mencatatkan pendapatan bersih Rp 1,23 triliun selama enam bulan pertama 2022. Merosot 1,6% dibanding realisasi periode yang sama tahun lalu, yang berada di angka Rp 1,25 triliun.

Pendapatan ASGR didapat dari penjualan barang senilai Rp 466,37 miliar, sewa sebesar Rp 313,74 miliar, pendapatan proyek Rp 231,99 miliar, jasa perbaikan dan pemeliharaan Rp 159,21 miliar, serta dari bahan pakai dan jasa alih daya sebesar Rp 60,22 miliar.

Meski top line merosot, tapi bottom line ASGR tumbuh cukup signifikan. Pada Semester I-2022, ASGR meraih laba bersih sebesar Rp 31,38 miliar. Melesat 73,94% dibanding laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk ASGR per Juni 2021, yakni Rp 18,04 miliar.

Chief of Corporate Secretary, Legal, & Corporate Communications Astragraphia Melinda Pudjo membeberkan, kenaikan laba bersih konsolidasian didorong oleh meningkatnya laba kotor pada unit usaha Solusi Dokumen. Sejalan dengan tumbuhnya permintaan layanan penyewaan serta pembelian mesin di segmen perkantoran dan graphic art.

Baca Juga: Laba Astra International (ASII) Melonjak 105% pada Semester I, Berikut Penopangnya

Pendapatan pada unit usaha Solusi Teknologi Informasi juga naik akibat meningkatnya kebutuhan pasar penyediaan IT Services, Software dan Hardware. "Selain itu, kemampuan perusahaan mengelola arus kas dan siklus operasional yang lebih baik turut berkontribusi terhadap peningkatan laba bersih di Semester I-2022," kata Melinda kepada Kontan.co.id, Selasa (2/8).

Melinda belum membuka secara rinci bagaimana proyeksi pendapatan dan laba bersih ASGR hingga tutup tahun nanti. Yang terang, manajemen ASGR optimistis bisa memanfaatkan peluang dari momentum pertumbuhan ekonomi pasca pandemi.

Terlebih, industri digital printing diyakini menjadi sektor penting dari industri percetakan yang masih akan tumbuh di tahun ini. Proyeksi pertumbuhan IT services dapat mencapai 12% dan alokasi pengeluaran untuk cloud & IT security diprediksi mengalami kenaikan hingga 20%.

Data itu menunjukkan industri digital akan memberikan peluang bisnis bagi Astragraphia di tahun  ini. Kemudian, industri percetakan dengan segmen pasar skala produksi diperkirakan mengalami pertumbuhan dengan naiknya tren pengembangan kustomisasi dan personalisasi pencetakan packaging UMKM.

"Tren ini menandakan peluang bagi Astragraphia untuk mendukung industri percetakan graphic art dan inovasi kemasan pada industri kreatif," sambung Melinda.

Baca Juga: Laba Bersih United Tractors (UNTR) Melejit 129% di Semester Pertama 2022

Sekalipun kondisi ekonomi masih menantang, ASGR berupaya mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan melalui tiga segmen bisnis unggulannya. Yakni unit usaha Solusi Dokumen, Solusi Teknologi Informasi, dan Solusi Perkantoran.

Serangkaian kebijakan strategis pun ditempuh ASGR untuk menangkap peluang yang ada. Di antaranya, pertama, mendorong pertumbuhan inisiatif baru melalui produk serta layanan printing & digital. Contohnya, di bulan Juni 2022, entitas anak PT Astragraphia Xprins Indonesia (AXI) meluncurkan inisiatif bisnis baru 3D Printing. 

Kedua, mengoptimalkan keuntungan melalui penguatan fundamental bisnis dan kepemimpinan pasar. Ketiga, memperkuat kualitas layanan dan daya saing di area printing & digital untuk menjadi mitra pilihan.

Keempat, memperkuat kompetensi sumber daya manusia melalui peningkatan kemampuan (upskilling) dan pelatihan kemampuan baru (reskilling) untuk memenuhi kebutuhan bisnis baru.

"Astragraphia terus berupaya menjalankan operational excellence di setiap proses seluruh lini bisnis dan mencari peluang-peluang baru untuk membangun pertumbuhan bisnis lebih kuat dan berkelanjutan," ujar Melinda.

Guna memuluskan berbagai agenda di tahun ini, ASGR menganggarkan belanja modal (capex) sebesar Rp 252 miliar. Sebagian besar akan dialokasikan untuk kebutuhan bisnis inti dan sisanya untuk keperluan internal perusahaan.

Baca Juga: Kontan dan Astragraphia Bantu Pendidikan Anak Penyandang Disabilitas

Adapun sumber dana capex ASGR berasal dari internal, dengan tidak menutup kemungkinan pembiayaan dari eksternal. Hingga semester pertama, realisasi capex ASGR mencapai Rp 52 miliar.

Rekomendasi Saham

Sedangkan dari sisi saham, pergerakan ASGR masih cenderung terbatas. Pada perdagangan Selasa (2/8) ini, saham ASGR naik 0,56% ke harga Rp 890. Jika dihitung dari awal tahun 2022, harga saham ASGR mencetak penguatan 7,88%.

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora memandang prospek kinerja dan pergerakan saham ASGR masih menarik untuk dilirik memanfaatkan momentum terkendalinya pandemi covid-19. 

"Bisnis ASGR memiliki prospek baik karena produknya akan dibutuhkan oleh masyarakat," kata Andhika kepada Kontan.co.id, Selasa (2/8).

Rekomendasi Andhika, investor bisa mengoleksi ASGR dengan strategi buy on weakness. Cermati area support di Rp 870 dan resistance di Rp 900. Ttarget penguatan ke level harga Rp 960.

Baca Juga: Harga Melambung Sejak Awal Tahun, Simak Target Harga & Rekomendasi Saham Grup Astra

Sementara itu, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat bahwa pergerakan ASGR cenderung sideways dengan volume yang relatif kecil. Tapi selama tidak terkoreksi ke bawah level support, ASGR berpeluang menguat.

"Hal ini nampak dari Stochastic yang mulai menyempit dan berpeluang menguat, meskipun MACD cenderung sideways," terang Herditya.

Herditya pun memberikan rekomendasi hold saham ASGR dengan memperhatikan area support di Rp 870 dan resistance pada posisi harga Rp 900.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×