Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) membukukan kenaikan laba bersih hingga 69,75% menjadi US$ 97,13 juta pada kuartal I 2017. Sementara, laba inti atau laba yang dihasilkan bisnis inti setelah pajak naik 63% year on year (yoy) menjadi US$ 132 juta.
Harga jual batubara rata-rata yang naik 39% dibandingkan periode yang sama tahun lalu membuat pendapatan ADRO melambung 24% yoy menjadi US$ 727 juta. Padahal, pada periode itu, produksi batubara perseroan turun 6% yoy menjadi 11,86 juta ton. Sementara itu, volume penjualan turun 13% menjadi 12,03 juta ton.
Garibaldi Thohir, Presiden Direktur ADRO mengatakan, profitabilitas yang didukung kenaikan harga batubara membuat EBITDA perseroan naik 44% menjadi US$ 276 juta. Perseroan membidik target EBITDA US$ 900 juta sampai US$ 1,1 miliar pada tahun ini.
Beban pokok pendapatan ADRO memang meningkat 18% yoy menjadi US$ 509 juta. Hal ini karena ada kenaikan nisbah kupas dan harga bahan bakar. Nisbah kupas per Kuartal I 2017 tercatta 4,62 kali, masih di bawah target nisbah kupas 4,85 kali.
Lalu, total kewajiban perseroan naik 6% menjadi US$ 2,69 miliar karena ada kenaikan kewajiban lancar dan penurunan kewajiban non lancar. Tetapi total utang bank jangka panjang turun 10% menjadi US$ 1,2 miliar.
Rasio utang bersih terhadap EBITDA masih sebesar 0,31 kali dan rasio utang bersih terhadap ekuitas sebesar 0,08 kali. "Kami tetap menjaga likuiditas dan arus kas," ujar Garibaldi, Jumat (28/4).
ADRO memiliki akses likuiditas sebesar US$ 1,19 miliar yang terdiri dari US$ 1,11 miliar dalam bentuk kas dan US$ 80 juta dalam bentuk fasilitas pinjaman yang belum dipakai.
Belum lama ini ADRO memutuskan untuk membagi dividen tunai tahun buku 2016 sebesar US$ 101,08 juta. Jumlah itu setara dengan 30% dari laba bersih perseroan tahun 2016 yang sebesar US$ 334,63 juta.
Dividen itu sudah termasuk dividen tunai interim sebesar US$ 60,77 juta yang telah dibayarkan pada 13 Januari 2017 lalu. Sisanya sebesar US$ 40,30 juta akan didistribusikan untuk pembayaran dividen tunai final pada Mei 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News