kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.450   35,00   0,21%
  • IDX 6.380   -139,26   -2,14%
  • KOMPAS100 926   -23,75   -2,50%
  • LQ45 725   -12,49   -1,69%
  • ISSI 196   -6,34   -3,13%
  • IDX30 379   -3,71   -0,97%
  • IDXHIDIV20 456   -5,75   -1,25%
  • IDX80 105   -2,26   -2,11%
  • IDXV30 108   -2,36   -2,13%
  • IDXQ30 124   -0,95   -0,75%

Laba Adaro Andalan (AADI) Naik 6,14% Jadi US$ 1,21 Miliar pada 2024


Selasa, 04 Maret 2025 / 22:02 WIB
Laba Adaro Andalan (AADI) Naik 6,14% Jadi US$ 1,21 Miliar pada 2024
ILUSTRASI. Alat berat atau dump truck pama persada mengeruk dan membawa batubara di pertambangan PT Adaro Indonesia ditambang Tutupan Tabalong Kalimantan Selatan (19/6). PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) mampu mengerek laba, meski mengalami penurunan pendapatan.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) mampu mengerek laba, meski mengalami penurunan pendapatan. Emiten batubara yang juga dimiliki oleh taipan Garibaldi "Boy" Thohir ini meraih laba bersih sebesar US$ 1,21 miliar sepanjang tahun 2024.

Laba bersih AADI tumbuh 6,14% dibandingkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada tahun 2023 yang disajikan kembali, yakni sebesar US$ 1,14 miliar.

Pertumbuhan laba itu terjadi ketika pendapatan usaha AADI merosot 10,15% secara tahunan (year on year/yoy) dari US$ 5,91 miliar menjadi US$ 5,31 miliar pada 2024. Pada periode yang sama, beban pokok pendapatan AADI menyusut 7,89% (yoy) menjadi US$ 3,85 miliar.

Baca Juga: Menilik Prospek Adaro Andalan Indonesia (AADI) Setelah Pisah dari ADRO

Hasil itu membawa AADI mengantongi laba bruto sebesar US$ 1,46 miliar pada tahun lalu, menurun 15,11% ketimbang capaian US$ 1,72 miliar pada 2023. Meski begitu, AADI mampu mengerek laba usaha, yang mengalami kenaikan 6,47% (yoy) dari US$ 1,39 miliar menjadi US$ 1,48 miliar pada 2024.

Kenaikan laba usaha AADI terdongkrak oleh perolehan pendapatan lain-lain senilai US$ 330,77 juta. Sedangkan pada tahun 2023 AADI mencatatkan beban lain-lain sebesar US$ 25,74 juta. Hasil ini didapat dari keuntungan atas pelepasan investasi pada entitas asosiasi sebesar US$ 322,93 juta. 

AADI pun membukukan laba tahun berjalan sebesar US$ 1,32 miliar sepanjang 2024. Meningkat 3,12% dibandingkan capaian tahun 2023, yang kala itu sebesar US$ 1,28 miliar.

Sementara itu, EBITDA operasional AADI mengalami penurunan 18,63% (yoy) dari US$ 1,61 miliar menjadi US$ 1,31 miliar pada 2024. Presiden Direktur & Chief Executive Officer Adaro Andalan Indonesia, Julius Aslan mengungkapkan penurunan EBITDA operasional pada tahun 2024 terutama diakibatkan oleh melemahnya harga batubara dunia.

Baca Juga: Menakar Dampak Divestasi Adaro Andalan Indonesia (AADI) Ke Kinerja Adaro (ADRO)

"Suatu kondisi yang tidak dapat kami kendalikan karena batubara adalah komoditas yang bergerak mengikuti siklus. Namun, rekam jejak yang solid dalam mengarungi siklus batubara adalah bukti resiliensi serta keahlian kami di sektor ini," kata Julius dalam keterbukaan informasi, Selasa (4/3).

Julius mengklaim AADI mencapai kinerja yang memuaskan, sejalan dengan pencapaian yang lebih tinggi dalam volume pengupasan lapisan penutup, produksi, maupun penjualan batubara.

 

Sepanjang tahun lalu, volume pengupasan lapisan penutup AADI meningkat 6,85% (yoy) dari 267,65 juta bank cubic meter (bcm) menjadi 286,01 juta bcm.

Sementara itu, volume produksi batubara AADI meningkat 8,31% (yoy) dari 60,77 juta ton menjadi 65,82 juta ton pada 2024. Sedangkan volume penjualan batubara AADI naik 7,35% (yoy) dari 63,40 juta ton menjadi 68,06 juta ton.

Baca Juga: Adaro Andalan Indonesia (AADI) akan Gelar IPO, Ini Kisaran Harga Penawarannya

Meski secara volume meningkat, tapi harga jual rata-rata AADI mengalami penurunan sekitar 17%. Adapun, penjualan batubara AADI dipasok ke pasar dalam negeri sebanyak 25%, Asia Timur Laut 23%, Asia Tenggara 23%, China 16%, India 11%, dan pasar lainnya sebanyak 2%.

Sebagai panduan untuk tahun 2025 ini, AADI membidik target volume penjualan sebanyak 65 juta ton hingga 67 juta ton batubara termal. AADI mengalokasikan belanja modal (capex) sekitar US$ 250 juta - US$ 300 juta, lebih rendah dari realisasi capex AADI sebesar US$ 370 juta pada 2024. 

Selanjutnya: IHSG Ambrol Lagi, Ini Alasan Investor Asing Hengkang dari Pasar Modal Indonesia

Menarik Dibaca: Selebgram Aghnia & Stefany Talita Luncurkan Eze Nails, Koleksi Kuku Tempel Premium

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×